UGM mengadakan tasyakuran bagi para kontingen PIMNAS ke-32 yang telah berhasil mempertahankan gelar juara umum pada Kamis (12/9) malam di Balairung, UGM. Acara ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada semua pihak yang terlibat atas keberhasilannya membawa pulang kembali piala bergilir Adhikarta Kertawidya kembali ke UGM.
Sebanyak 25 tim asal UGM ini berhasil menyabet 9 medali emas, 8 medali perak, dan 9 medali perunggu pada penyelenggaraan PIMNAS ke-32 yang berlangsung pada 27-30 Agustus lalu di Universitas Udayana, Bali. Perolehan tersebut membuat UGM menempati tempat pertama untuk selama dua tahun berturut-turut. Total perolehan 26 medali tahun ini mengungguli IPB dan UNDIP yang berada di tempat kedua dan ketiga.
Keberhasilan tahun ini, menurut Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi., M.Sc., adalah buah usaha 100 persen dari berbagai pihak di UGM dalam rangkaian PKM hingga PIMNAS ini. Hal itu karena sejak dari proposal hingga lolos PIMNAS, kontingen dari UGM mendominasi dari segi jumlah. “Dari 625 proposal, lolos didanai 168, kemudian bisa lolos PIMNAS 25 tim. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak jika dibanding dengan universitas lainnya,” ungkapnya.
Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, salah satu Dosen Pembina PKM UGM, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan keberhasilan kita semua. Hal itu baik dari mahasiswa kontingen, tim dosen pembimbing, dosen pembina, dosen pendamping, tim PKM Center, hingga para jajaran di rektorat dan dekanat UGM.
“Intinya ini adalah keberhasilan UGM dalam mempersiapkan gelaran PKM tahun ini. Semua pihak telah bersinergi dalam seluruh proses kompetisi ini,” ujar dosen FKKMK ini.
Indwiani kemudian mengajak para hadirin malam itu untuk mempertahankan sinergi serta performa kali ini untuk menghadapi PKM tahun mendatang. “Saya akui kalian semua gila, fokus utamanya hanya pada PKM, yang lain dikesampingkan. Obatnya jangan diminum dulu sebelum membawa pulang tiga trofi berturut-turut,” kelakarnya.
Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Rektor UGM, juga berharap agar UGM bisa mempertahankan gelar juara umum ini untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Ia menyebut hal itulah yang akan menjadi cita-cita bersama. “Jika cita-cita sudah kita canangkan sejak awal maka segala upaya akan diarahkan ke situ pula,” ujarnya.
Panut menjelaskan bahwa nantinya dari universitas juga akan ikut mendukung, entah dari dana atau bantuan lainnya. Ia juga berharap agar dari fakultas juga ikut membantu dengan mendorong para mahasiswanya untuk mempersiapkan diri. “Saya berharap semua fakultas dapat mengirimkan proposalnya untuk gelaran PKM mendatang. Dengan demikian, peluang untuk memenangkan kembali akan semakin besar,” paparnya.
Panut juga berpesan dengan gelar juara ini agar semuanya tidak berpuas diri. Ia menyebut bahwa kemenangan ini membawa UGM dalam posisi yang baik, tapi konsekuensinya berat. Hal itu karena banyak pihak yang ingin agar piala tersebut berpindah. “Jika ingin piala ini tetap bertahan kita siapkan agar semuanya lebih terstruktur, masif, dan terencana. Mudah-mudahan cita-cita ini akan terwujud,” harapnya. (Humas UGM/Hakam)