Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM menyelenggarakan The 7th Gadjah Mada International Conference on Economic and Bussiness (GAMAICEB) pada Sabtu (14/9) di Auditorium Pusat Pembelajaran Lt. 8 Gedung Pusat Pembelajaran, FEB UGM. Acara ini merupakan salah satu rangkaian agenda dari Dies Natalis ke-64 FEB UGM.
Konferensi tahunan dari FEB ini mengundang Paul Smith dari British Council Indonesia sebagai keynote speaker. Selain itu, untuk plenary session, tiga pembicara dihadirkan, yakni Prof. Ferry Jie, Ph.D., (School of Bussiness and Law Edith Cowan University, Australia), Dr. Boyke Purnomo (FEB UGM), dan Ayu Phersal Gozali (Euromonitor International). Mereka membahas tema besar yang diusung dalam konferensi ini, yakni “Creative Economy : Trends, Opportunities, and Challenges”.
Dengan mengangkat topik Ekonomi Kreatif, Wuri Handayani ,selaku ketua koordinator konferensi ini, menyatakan bahwa bidang tersebut bisa menjadi harapan untuk menyokong perekonomian Indonesia. Hal itu terutama dalam menghadapi ancaman bonus demografi serta permasalahan ekonomi itu sendiri.
“Melalui konferensi ini kami inigin agar 200 peserta yang hadir berbagi pengetahuan, pengalaman, serta permasalahan mengenai ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Dekan FEB UGM, Eko Suwardi, menambahkan bahwa sektor ekonomi kreatif Indonesia juga sedang mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yakni sebesar 7,4 persen. Melihat peluang tersebut, pemerintah juga sudah menyelenggarakan konferensi tingkat dunia tentang ekonomi kreatif. Langkah itu menunjukkan bahwa ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu ujung tombak perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu, Eko menyebut bahwa pelaksanaan GAMAICEB tahun ini mengangkat topik tersebut. “GAMAICEB yang telah memasuki tahun ketujuhnya selalu membuka ruang diskusi mengenai isu-isu ekonomi dan bisnis. Forum ini membedah tema-tema tersebut dari peluang hingga konsekuensinya. Hasil dari konferensi ini juga menjadi bagi para pembuat kebijakan,” katanya. (Humas UGM/Hakam)