Reformasi tata pemerintahan untuk membangun kesiapsiagaan terhadap berbagai situasi kontijensi adalah satu keniscayaan. Demikian catatan akhir yang disampaikan Prof Dr Agus Dwiyanto MPA SU pada makalah berjudul “Membangun Tata Pemerintahan Yang Responsif Terhadap Kostijensi: Refleksi Pemikiran Untuk Mengingat Kembali Satu Bulan Gempa Bumi di DIY dan Jatengâ€, hari Selasa (27/5) diruang seminar LPPM UGM..
Kata dia, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membangun tata pemerintahan yang tanggap terhadap kontinjensi. Pertama, pemerintah dan masyarakat perlu mendorong dikembangkannya sistim tata pemerintahan yang memiliki jalur ganda, yaitu jalur ketika situasi normal dimana semua undang-undang dan prosedur harus dipatuhi, dan jalur kontinjensi dimana cara-cara inkonvensional dan non-prosedural dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan dapat ditempuh. “Untuk itu perlu diberikan discretionary power kepada para pejabat birokrasi guna mengambil tindakan kontijensi dalam menanggapi situasi krisis yang terjadiâ€, ujar Pak Agus.
Kedua, revitalisasi lembaga manajemen bencana agar menjadi lembaga yang tidak hanya mampu memberi reaksi cepat dan tepat terhadap situasi kontinjensi, namun mampu pula meningkatkan kapasitas masyarakat guna membangun ketahanan dan kesiapsiagaan terhadap bencana alami dan sosial. “Untuk itu restrukturisasi dan redefinisi terhadap misi dan peran lembaga manajemen bencana sangat diperlukanâ€, tambah Pak Agus.
Ketiga kata Pak Agus, perlu memperbaharui semua regulasi yang relevan dengan peningkatan kapasitas publik untuk mengelola bencana, termasuk regulasi yang mengatur mengenai izin bangunan, izin usaha dan tata ruang.
Lebih dari itu, pemerintah perlu melakukan pendidikan publik untuk memperkuat ketahanan dan kesiapsiagaan warga terhadap berbagai bencana yang mungkin terjadi. “Melalui proses edukasi dan penguatan kapasitas lokal maka kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana alami dan sosial akan dapat ditingkatkanâ€, tandas Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Usaha (Humas UGM).