Sebagai suatu materi pembelajaran, Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah lama diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada dan universitas-universitas lain di Indonesia. UGM telah dikenal sebagai universitas perintis dan pelopor kegiatan KKN di Indonesia. Karena dipandang begitu penting, KKN disajikan sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa program Strata 1 (S-1). Dengan demikian KKN menjadi salah satu persyaratan untuk menjadi sarjana lulusan sejumlah besar Perguruan Tinggi (PT) di negeri ini. Hanya sejumlah kecil PT Indonesia yang tidak mewajibkan KKN. Karena telah lama diselenggarakan dan dapat dianggap telah menjadi rutinitas, misi pendidikan dibalik penyelenggaraan KKN itu tidak mudah dihayati oleh mahasiswa, bahkan oleh dosennya sekalipun. Agar pembelajaran yang begitu penting tersebut tetap relevan, haruslah dipastikan bahwa misi yang tersirat dibalik penyelenggaraan KKN tersebut tetap bisa tercapai secara optimal tanpa ketinggalan konteks meskipun dalam keadaan darurat sekalipun akibat adanya dinamika perubahan yang cepat dalam masyarakat di luar dinding kampus. Untuk itulah UGM kembali menerjunkan mahasiswa peserta KKN periode Antar Semestre tahun 2006 yang untuk kali ini dilaksanakan dengan 3 Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yaitu Program Reguler, Program Swadaya dan Program Tematik. Sebagai kepedulian sivitas akademika terhadap bencana gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, UGM tetap menerjunkan sebagian mahasiswa dari 3 program tersebut di atas untuk mengadakan KKN PPM Peduli Bencana.
Pelaksanaan KKN PPM UGM Antar Semestre ini akan menerjunkan ke lapangan sebanyak 3606 mahasiswa dari berbagai fakultas yang terdiri dari (1) Program Reguler/Tematik 2622 orang (1350 laki-laki) yang akan melaksanakan KKN mulai tanggal 4 Juli 2006 hingga 31 Agustus 2006. (2) Program Swadaya sebanyak 986 orang (657 laki-laki dan 329 wanita) yang melaksanakan KKN mulai tanggal 10 Juni 2006 hingga 25 Agustus 2006. (3) Program Peduli Bencana sebanyak 2168 orang (1284 Laki-laki dan 884 wanita). Kegiatan KKN Antar Semestre 2006 ini menempati lokasi di DIY, Jawaq Tengah, Nangroe Aceh Darussalam dan Nusa Tenggara Timur. Untuk lokasi KKN Peduli Bencana adalah di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Klaten. Kegiatan mahasiswa KKN Peduli Bencana tersebut dibagi dalam 3 Posko induk di 3 lokasi, yaitu Posko Jetis dan Piyungan untuk Kabupaten Bantul dan posko Jogonalan untuk Klaten. Program KKN PPM Peduli Bencana mencakup 7 kegiatan yaitu : distribusi logistik, kesehatan dan psikologi, infrastruktur, pendidikan, pemulihan ekonomi, administrasi publik, informasi dan mitigasi bencana. Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa mendapat pengarahan dari Rektor, Wakil rektor, Para Pakar terkait 7 program tersebut di atas dan Dosen Pembimbing Lapangan.
Pelaksanaan KKN UGM kali ini merupakan masa transisi dari pelaksanaan KKN Reguler yang telah dijalankan oleh UGM seperti tahun-tahun sebelumnya yang mencakup 4 bidang meliputi Prasarana Fisik, Peningkatan Produksi, Sosial Budaya dan Kesehatan Masyarakat menuju ke arah KKN PPM yaitu dengan melaksanakan Program KKN Tematik Kontekstual. Diharapkan pada penerjunan mahasiswa KKN periode berikutnya telah dapat dilaksanakan secara penuh Program KKN PPM.
Pelaksanaan KKN PPM ini secara umum mencakup beberapa prinsip diantaranya adalah bersifat win-win, kombinasi antara proses pembelajaran dan pemecahan masalah, merupakan kegiatan yang terukur hasil dan dampaknya, fleksibel, berkelanjutan dan multidisipliner. Persoalan yang ada di masyarakat seringkali tidak dapat dipecahkan hanya dengan satu disiplin ilmu saja, sehingga memerlukan suatu kolaborasi dengan displin-disiplin ilmu yang lain. Pada saat yang sama, kegiatan KKN ini juga dapat memberikan pengalaman dan menanamkan nilai-nilai luhur kepedulian bagi mahasiswa terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat. Persoalan yang ada di masyarakat seringkali tidak dapat dipecahkan hanya dengan satu disiplin ilmu saja. Oleh karena itu, sifat interdisipliner harus diterapkan dalam pelaksanaan KKN ini sebagaimana telah diterapkan pada KKN pola sebelumnya.
Rancangan kegiatan KKN PPM yang disusun oleh Tim merupakan kombinasi antara learning process dan problem solving. Meskipun yang mendasari kegiatan adalah penyiapan the art of the use of knowledge, tetapi yang diutamakan adalah pada the strategic action for community services. Sementara itu, penyelenggaraan KKN haruslah terintegrasi (bukan sentralisasi & bukan desentralisasi) antara LPPM dengan Fakultas dan Pusat Studi, sehingga menyambung antara pengembangan riset dengan penerapannya secara interdisipliner.
Proses penyelenggaraan KKN PPM harus dirancang sedemikian sehingga memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk menentukan program mana yang akan mereka pilih. Oleh karena itu, pada penerjunan mahasiswa KKN PPM UGM Antar Semester tahun 2006 ini dilaksanakan beberapa program KKN Tematik seperti Pengentasan Wajib Belajar, Pemberantasan Buta Aksara, Pendidikan Anak Usia Dini, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pasca Gempa, Eksplorasi Sumber air, Pemberdayaan Masyarakat untuk Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Pertanian Lokal dan sebagainya. Dana yang digunakan untuk melaksanakan Program-program KKN Tematik tersebut berasal dari berbagai sumber seperti Depdiknas, Pemda, Industri dan Masyarakat. Dari segi penyelenggaraan, KKN harus dapat diukur. Artinya: (a) Kegiatan yang dirancang mempunyai tema (core activity) yang jelas dan bermanfaat; (b) hasil dan dampaknya (outcome dan impact), termasuk berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaannya bisa didokumentasikan dan bisa diperagakan proses tujuan-tujuan KKN Tematik yang telah ditetapkan. Pengukuran keberhasilan pelaksanaan KKN diperlukan pada level keberhasilan implementasi rencana kerjanya secara kolektif (dalam teamwork) bukan hanya keberhasilan pada level individual. Sehubungan dengan hal itu, fihak yang mengevaluasi bukan hanya kalangan internal (dalam hal ini dosen pembimbing) melainkan juga fihak luar, yang menerima manfaat KKN Tematik/beneficiaries (pemerintah, industri, kelompok masyarakat, dll.). Oleh karena itulah kegiatan KKN UGM yang direkontekstualisasikan adalah merupakan kegiatan (a) co-creation antara dosen, mahasiswa, masyarakat, pemerintah, dan (b) berkeberlanjutan (sustainable) melalui skema co-financing.
Yogyakarta, 3 Juli 2006
Sekretaris LPPM UGM
Dr. R. Wisnu Nurcahyo