
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., menerima kunjungan dari President Yamaguchi University, Jepang, Prof. Masaaku Oka beserta rombongan, Jumat (20/9), di ruang sidang pimpinan Gedung Pusat UGM. Kunjungan tersebut bertujuan membuka peluang kerja sama dalam bentuk petukaran mahasiswa dan tenaga pengajar profesor, serta kolaborasi riset dan publikasi ilmiah bersama.
Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan pihaknya selalu membuka peluang kerja sama sebanyak-banyaknya dengan berbagai universitas dari luar untuk meningkatkan reputasi UGM di dunia internasional. Sebab, dari kerja sama tersebut akan membuka peluang adanya program pertukaran mahasiswa asing yang belajar di UGM. “Kerja sama ini nantinya tidak di bidang pertukaran mahasiswa tapi juga ada kerja sama di bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat” kata Rektor.
Dalam kesempatan itu, Rektor mengundang dari pihak Yamaguchi Unversity untuk mengikutsertakan mahasiswanya bergabung dalam kegiatan KKN PPM. Selain itu, para pengajar yang bergelar profesor juga bisa datang ke UGM untuk mengajar atau memberikan kuliah umum.”Kita mengundang profesor asing datang ke sini untuk berkolaborasi baik mengajar, melakukan riset, atau memberikan kuliah umum untuk mahasiswa,” ujarnya.
Rektor juga mengapresiasi kerja sama sebelumnya sudah dilaksanakan lewat kegiatan riset dengan peneliti di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. “Saya berharap ke depan tidak hanya dengan FKH tapi bisa dengan fakultas lain. Semoga kerja sama ini nantinya memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” katanya.
Dekan FKH, Prof. Dr. drh. Isrina Oktavia Salasia, mengatakan kerja sama antara FKH UGM dengan Yamaguchi University sudah berlangsung sejak lama dalam bidang pendidikan dan pengajaran, riset, serta penguatan program studi internasional. “Selain riset, kerja sama yang sudah kita lakukan dalam bentuk program penguatan masyarakat peternak di Yogyakarta,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH UGM, drh. Agung Budiyanto, MP, Ph.D., yang mengatakan bahwa peluang kerja sama riset yang bisa dilakukan UGM dan Yamaguchi University sebenarnya tidak hanya bidang kesehatan hewan dan perternakan, namun terbuka riset bidang pertanian dan biologi biodiversitas. Sebab, menurut Agung, konsep pertanian dan peternakan di Jepang bisa diadopsi untuk diterapkan di Indonesia. “Sistem pertanian dan peternakan di Jepang potensial diaplikasikan di Indoensia terutama dalam pengembangan kualitas menajemen pertanian dan peternakan, perbaikan genetik ternak, serta pengembangan obat herbal,” urainya.
Masaaku Oka selalu President Yamaguchi University mengapresisi dibukanya kerja sama antara UGM dengan Yamaguchi University. Sebagai salah satu kampus nasional tertua ketiga di Jepang, Masaaku Oka mengatakan kampusnya memiliki banyak prodi dari mulai program studi ilmu ekonomi, sains, pertanian dan teknik. Kampus yang berdiri pada tahun 1815 di kota Yamaguchi ini memiliki 9 fakultas dan 8 sekolah pascasarjana. Sebagai universitas nasional di Jepang, universitas ini banyak menerima mahasiswa internasional. “Sejak lama kita menerima banyak mahasiswa internasional terutama dari Indonesia,” ungkapnya.
Ia mengharapkan kunjungannya ke UGM ini akan membuka peluang kerja sama yang lebih luas terutama di bidang pertukaran mahasiswa dan tenaga pengajar serta kolaborasi riset untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah bersama. (Humas UGM/Gusti Grehenson)