Perubahan paradigma UGM menjadi universitas riset tidak hanya memerlukan tantangan dan pengelolaan universitas dan staf pengajarnya, namun juga memberikan perubahan yang signifikan dalam peningkatan mutu dan pengelolaan riset dengan meningkatkan kolaborasi riset antara peneliti, industri dan masyarakat.
Demikian yang disampaikan oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, MSc., Apt usai peresmian kantor perwakilan LLPM UGM di Jakarta, Jumat (29/2).
Menurut Retno, peresmian kantor perwakilan LPPM ini merupakan salah satu upaya UGM dalam rangka menjadi universitas riset, yang dibarengi dengan perubahan paradigma Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM), yakni mempertahankan scientific knowledge dan meningkatkan kerjasama riset dengan industri dan masyarakat.
“Jika semula LPPM lebih memfokuskan aktivitasnya pada kegiatan riset scientific knowledge, sekarang selain mempertahankan scientific knowledge, juga akan meningkatakn kerjasama dengan industri dan masyarakat lokal maupun internasional,†tegasnya.
Selain sebagai kantor perwakilan LPPM, jelasnya, kantor baru ini juga akan menawarkan jasa-jasa pelayanan UGM berupa uji laboratorium yang dilakukan oleh LPPT UGM. “Langkah UGM membuka kantor LPPM ini juga sebagai upaya untuk menunjukkan kemandirian UGM sebagai PT BHMN,†tambah Retno.
“Ini merupakan sebuah langkah kecil guna menuju tujuan yang lebih besar, sesuai dengan motto start small, but think big and act now. Moto ini selalu saya sampaikan ke teman-teman. Saya menyadari ini baru berupa kantor kecil, namun saya berkeinginan kantor ini nantinya bisa berkembang lebih besar dan tidak statis,†tandasnya.
Melalui kantor perwakilan LPPM ini juga, dirinya berharap mampu membangun kerjasama dengan industri yang berada di Jakarta terkait hasil riset yang dilakukan oleh para peneliti UGM.
“Potensi besar yang ada di Jakarta ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti UGM untuk menawarkan hasil risetnya,†jelasnya.
Sependapat dengan Retno, perwakilan dari Japan Indonesian Cooperation Agency (JICA), Mr Tomiya Kiichi yang berkesempatan hadir menyaksikan peresmian kantor perwakilan LPPM UGM menegaskan, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri dan masayarakat merupakan salah satu peran perguruan tinggi dalam upaya membantu mengembangkan kondisi ekonomi dan sosial bangsa.
“Perguruan tinggi memiliki peran dan tanggungjawab dalam mengembangkan ekonomi dan sosial negara melalui pelaksanaan tri darma perguruan tinggi sebagai tolok ukur kinerjanya,†katanya.
Tomiya Kichi menambahkan, UGM sebagai perguruan tinggi ternama memiliki kualitas penelitian yang berguna bagi indutri dan masyarakat, sehingga pembukaan kantor perwakilan LPPM di Jakarta ini semakin memperluas jaringan hubungan kerjasama UGM dengan pihak luar.
“Kantor ini nantinya dapat menjadikan UGM menjadi semakin kokoh dan kuat ke depannya melalui program hi link project yang sudah kita lakukan,†tegasnya.
Sementara itu, Dirjen Dikti Fasli Jalal, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada UGM atas dibukanya kantor perwakilan LPPM UGM ini. Dirinya berharap, dengan adanya kantor perwakilan ini semakin mendukung kegiatan penelitian dan kerjasama riset UGM.
“Saat ini UGM telah menjadi salah satu dari 500 universitas terbaik di dunia, jadi kantor ini semakin melengkapi inrastruktur dan mengembangkan riset yang relevan,†katanya.
Selain peresmian kantor perwakilan kantor LPPM, juga diikuti dengan kegiatan pameran hasil penelitian sepuluh peneliti UGM diantaranya hasil penelitian Selo Sulistyo ST MSc, Ir Ambar Pertiwiningrum MSi PhD, Dr Catur Aries Rokhmana, Prof Ir Morisco PhD, Dr Eng Ir Heru Santosa, Dr Agung harijoko, Ir Agus Prasetya PhD, Dr Rahman Sudiyo, Dianata Pramitasari PhD, dan Ir Sunarno.
Ikut hadir, Ketua LPPM UGM Prof Dr Ir Danang Parikesit, Sekretaris LPPM Dr Wisnu Nurcahyo, Kepala Bidang KKN LPPM Dr Joko Prastowo, Ketua LPPT UGM Prof Sismindari, Perwakilan dari JICA Prof Koterayama Wataru, Prof Itoi Ryuichi, Ota Shinichi, Mr Izumi Yasuo. (Humas UGM)