![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/10101915706869711762999246-766x510.jpeg)
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa terjadi satu kasus bunuh diri setiap 40 detik. Dalam momen Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada Kamis (10/10), UGM menggelar Aksi 40 Detik Sehat Jiwa.
“Aksi ini adalah sebuah ajakan untuk sama-sama peduli terhadap masalah kesehatan jiwa, termasuk mengurangi stigma terkait kesehatan jiwa,” tutur Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes, pengajar di Departemen Perilaku Kesehatan Lingkungan dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.
Ia mengutarakan, masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang dapat terjadi pada siapapun, termasuk sivitas akademika UGM. Berbagai faktor dapat berkontribusi pada munculnya masalah kesehatan jiwa, termasuk dinamika kampus serta tugas dan tanggung jawab sivitas akademika yang berpotensi memberikan beban tersendiri.
“Dinamika kerja maupun belajar tersebut juga dapat berpotensi pada munculnya masalah kesehatan jiwa. Sayangnya, seringkali hal tersebut kurang disadari oleh sivitas akademika sehingga penanganannya pun terlambat,” ungkapnya.
Masalah kesehatan jiwa, imbuhnya, juga masih dipandang secara negatif sehingga sering kali orang yang mengalami masalah enggan mencari pertolongan pada dokter atau orang sekitar.
Untuk itu, dalam aksi ini, relawan yang tergabung dalam komunitas UGM Cares mengajak sivitas akademika UGM untuk menuliskan hal-hal yang sedang dirasakan atau dipikirkan pada spanduk yang disediakan.
“Kesehatan jiwa itu sama seperti masalah kesehatan lainnya yaitu ketika kita merasa sakit maka kita punya kesadaran bahwa kita perlu ke dokter. Kita perlu untuk saling berbagi, saling bercerita, agar lebih sehat jiwa,” kata Supriyati.
Pemasangan spanduk sendiri dilakukan antara tanggal 10 Oktober hingga 24 Oktober. Respons sivitas akademika terhadap aksi ini menurutnya cukup positif. Pada hari pertama, salah satu spanduk di kantong parkir Fakultas Filsafat, misalnya, sudah penuh terisi.
Tulisan-tulisan di dalam spanduk ini di antaranya berisi ungkapan perasaan atau harapan para sivitas terkait masalah yang sedang dialami, kalimat penyemangat bagi mereka yang sedang menghadapi masalah, serta ajakan untuk saling berbagi keluh kesah.
Aksi 40 Detik Sehat Jiwa melibatkan berbagai pihak di tingkat fakultas yang berinisiatif mengangkat pesan-pesan tertentu. Fakultas Teknik, misalnya, secara khusus membuat dukungan untuk pencegahan dan pengendalian bullying atau perundungan di lingkungan kampus, sebagai salah satu langkah mewujudkan kesehatan jiwa. Pada beberapa titik, aksi dilakukan bersamaan dengan kegiatan talkshow, seminar, atau kegiatan lainnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program Health Promoting University yang merupakan salah satu upaya UGM untuk mewujudkan kampus sehat bagi seluruh sivitas akademika. Sehubungan dengan program tersebut, aksi ini juga menjadi salah satu bentuk asesmen untuk menentukan program yang akan dijalankan selanjutnya. (Humas UGM/Gloria)