• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Sepus Marten, Putra Asli Papua Raih Doktor Dengan Predikat Cumlaude

Sepus Marten, Putra Asli Papua Raih Doktor Dengan Predikat Cumlaude

  • 14 Oktober 2019, 13:58 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5272
Sepus Marten, Putra Asli Papua Raih Doktor Dengan Predikat Cumlaude

Salah satu putra terbaik dari tanah Papua, Sepus Marten Fatem, S.Hut., M.Sc., berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dalam bidang ilmu kehutanan di Kampus Universitas Gadjah Mada. Pria yang menjadi dosen di Fakultas Kehutanan, Universitas Papua dan menjadi staf ahli Bupati Tambrauw ini berhasil menyelesaikan pendidikan doktor selama 3 tahun 8 bulan. “Lulus dengan predikat cumlaude, dengan begitu promovenduz menjadi doktor ke-94 yang lulus dari Fakultas Kehutanan UGM,” kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc., selaku ketua tim penguji saat membacakan hasil ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kehutanan, Senin (14/10).

Ketua tim promotor, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc., mengatakan Sepus Marten Fatem mendapat gelar akademik tertinggi dari Fakultas Kehutanan UGM. Oleh karena itu, ia mengharapkan ilmu pengetahuan yang didapat bisa dimanfaatkan untuk pengambilan kebijakan pembangunan di tanah Papua. “Setelah ini, Anda akan banyak mendapat tugas berat untuk mengembangkan Papua. Pembangunan Papua harus dimulai dari segala sisi, ada satu hal yang perlu diingatkan, bangunlah Papua dengan hati nurani untuk melindungi kepentingan orang asli Papua,” kata Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM ini.

Dalam disertasinya yang berjudul Konstruksi Kabupaten Konservasi Tambrauw: Kontestasi Aktor, Peran Power, Biofisik dan Adapatasi, Sepus Marten Fatem mengatakan Tambrauw merupakan kabupaten pemekaran di Kabupaten Papua Barat sejak tahun 2008 dan 2013 dengan luas 11.373,96 kilometer persegi. Sekitar 80 persen administrasi pemerintahan wilayah ini mencakup hutan konservasi dan hutan lindung. Dengan statusnya sebagai wilayah yang hampir semuanya hutan lindung dan hutan konservasi, beberapa pola konservasi tradisional alam oleh masyarakat aslil Papua masih tetap dipertahankan. “Ada lima komunitas besar atau lima suku besar yang masih menjadikan kawasan hutan untuk adat, beberapa lokasi dijadikan daerah leluhur sehingga wajib dijaga,” katanya.

Konsep kabupaten konservasi, menurutnya, dimaknai sebagai kegiatan pemerintahan menyelenggarakan pembangunan berlandaskan pemanfaatan berkelanjutan, perlindungan sistem penyangga kehidupan dan pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.

Menurutnya, pemerintah kabupaten perlu mendorong upaya perubahan tata kelola sebagai perwujudan implementasi kabupaten konservasi yang mengedepankan aspek konservasi sebagai domain pembangunan daerah secara kolektif. Selanjutnya, pemkab dan pemda perlu meningkatkan program-program pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis unggulan spesifik lokal. “Salah satunya melalui penataan fokus implementasi kabupaten konservasi dan pengembangan destinasi wisata sebagai sektor primer pembangunan,” katanya.

Selain itu, ia mengusulkan dilakukan peninjauan kembali rencana pembangunan tata ruang dan wilayah agar proses rasionalisasi fungsi hutan dan kawasan dapat mendukung pembangunan kabupaten ini sebagai kabupaten konservasi. “Minimal 70 persen kawasan lindung darat, pesisir dan laut tetap dipertahankan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Habel Suwae: Identitas Kepapuaan Perlu Dikonstruksi

    Friday,21 September 2012 - 13:55
  • Bupati Fakfak Raih Gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana UGM

    Thursday,31 January 2019 - 15:57
  • Hak-hak Sipil Masyarakat Papua Harus Ditegakkan

    Monday,01 October 2007 - 14:13
  • Teliti Tokoh Bima dan Drona dalam Lakon Dewa Ruci, Dosen ISI Yogyakarta Raih Doktor

    Wednesday,15 June 2011 - 15:50
  • Teliti Etnis Dayak, Wakil Bupati Kubu Raya Kalbar Raih Doktor

    Monday,07 November 2011 - 15:40

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual