Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Integrated Forest Farming Learning Center (IFFLC), Fakultas Kehutanan UGM. Kegiatan peletakan batu pertama ini bersamaan dengan doa bersama untuk pelantikan Joko Widodo, alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang menjadi Presiden RI periode 2019-2024.
Kegiatan yang dikemas dalam rangkaian Dies ke-56 Fakultas Kehutanan UGM ini dihadiri sejumlah pejabat fakultas di lingkungan UGM dan jajaran manajemen PT. Wijaya Karya (persero).
Bambang Agus Kironoto mengatakan pembangunan gedung IFFLC merupakan salah satu dari 10 bangunan gedung yang didapat UGM dengan pendanaan Loan JICA. Pembangunan gedung ini diharapkan menjadi tanggung jawab bersama sehingga pemanfaatannya harus optimal.
“Ini adalah loan bukan hibah jadi harus menjadi tanggung jawab bersama. Bangunan ini benar-benar harus bisa optimal pemanfaatannya agar dana yang akan kita kembalikan benar-benar memberikan manfaat untuk UGM, bangsa dan negara sehingga kita bisa semakin berkiprah di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Bambang sepakat jika pembangunan gedung IFFLC nantinya menggunakan konsep green building, sebab pemanfaatan energi di kampus dari waktu ke waktu terus meningkat. UGM saat ini harus menyiapkan anggaran 2 miliar rupiah per bulan untuk biaya listrik.
“Inipun belum termasuk 10 gedung baru dan masih ada puluhan gedung baru yang akan dikerjakan dalam waktu 5 tahun kedepan. Bahkan, pada tahun 2020 kemungkinan akan ada 20 gedung baru sehingga memang harus mulai dipikirkan strategi pelaksanaan, penjadwalannya agar semua berjalan baik,” pintanya.
Dekan Fakultas Kehutanan, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., menambahkan pembangunan gedung Integrated Form Farming Lamina Center (IFFLC) merupakan pilar penting Universitas Gadjah Mada melalui Fakultas Kehutanan untuk mempercepat lnovasi Sociopreneur University. IFFLC akan menjadi pusat pengembangan Integrated Forest Farming System (IFFS) yang di dalamnya berkembang konstruksi inovasi IFFS, teknologi tepat guna IFFS, pusat infomasi IFFS dan pengembangan jejaring IFFS. Selain itu, pembangunan IFFLC juga akan mendukung penguatan orientasi akademik socio-enterprenur university tidak hanya menjalankan mandat pengajaran (teaching), namun juga mengintegrasikan dengan kuat konstruksi riset melalui hilirisasi riset untuk terus memberikan kontribusi pada pengembangan Indonesia yang lebih prospektif.
“Atas dasar ini maka pembangunan gedung perlu mendapatkan dukungan penuh para pihak sehingga fungsi gedung IFFLC nantinya benar-benar memberikan kontribusi yung lebih nyata dan inovatif dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” imbuhnya.
Gedung baru IFFLC Fakultas Kehutanan UGM menurut rencana akan dibangun 7 lantai dengan luas 5.443,99 meter persegi. Pembangunan gedung akan memakan waktu selama 300 hari dan dimulai dari 15 Oktober -9 Agustus 2020. (Humas UGM/ Agung)