• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Limbah Medis DIY Capai 4 Ton Sehari

Limbah Medis DIY Capai 4 Ton Sehari

  • 25 Oktober 2019, 15:16 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3735
  • PDF Version
Limbah Medis DIY Capai 4 Ton Sehari

Limbah medis yang berasal dari rumah sakit dan puskesmas di DIY diperkirakan mencapai 4 ton sehari. Bahkan, untuk Rumah Sakit Sardjito dalam sehari bisa menghasilkan limbah medis mencapai 700 kilogram. Namun demikian, pengelolaan pembuangan limbah medis ini masih melibatkan pihak ketiga yang tidak secara rutin melaksanakan tugasnya. Akibatnya banyak puskesmas dan rumah sakit terancam terkena ancaman hukum karena keterlambatan membuang limbah tersebut. Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, UGM bekerja sama dengan Kemenkes menginisiasi pembentukan komunitas limbah medis dan B3 untuk setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan di DIY. Pembentukan ini diharapkan nantinya pengelolaan medis bisa dilakukan secara cepat dan efisien dengan dikelola oleh Pemda DIY sendiri dan tidak melibatkan pihak ketiga.

Inisiator pembentukan komunitas   limbah medis dan B3 DIY, Dr. Ir. Sarto, M.Sc., dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM mengatakan pembuangan limbah medis dari puskesmas dan rumah sakit melibatkan pihak ketiga. Namun, karena tidak diambil secara rutin oleh pihak ketiga banyak limbah medis yang menumpuk di setiap fasilitas kesehatan sehingga dianggap melanggar aturan.  “Banyak ketidakpastian disitu, banyak yang berurusan dengan penegak hukum dan kita tidak ingin ini terjadi,” kata Sarto kepada wartawan usai pembentukan komunitas limbah medis dan B3 untuk setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan di DIY yang berlangsung di Gedung University Club UGM, Jumat (25/10).

Melalui pembentukan komunitas ini, kata Sarto, pihaknya akan mendorong Pemda DIY untuk mengurusi pengelolaan sampah medis secara mandiri. Selama ini pengelolaannya melalui pihak ketiga dengan lokasi pembuangan limbah ini di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Komunitas ini mendukung terciptanya pengelolaan limbah medis berbasis wilayah,” katanya.

Tidak hanya soal keterlambatan dalam pengambilan limbah ke setiap fasilitas kesehatan, kata Sarto, pengambilan limbah oleh pihak ketiga ini dikenakan biaya yang cukup memberatkan pihak puskesmas dan rumah sakit. Biaya untuk satu kilo gramnya berkisar Rp15 ribu hingga 25 ribu rupiah. “Selain ongkosnya mahal kita khawatir juga tidak aman,” katanya

Menurut Sarto, apabila sampah medis ini tidak dikelola dan dimusnahkan sesuai aturan bisa berdampak adanya penularan penyakit infeksius yang bersumber dari limbah tersebut.

Ia menyebutkan Pemda DIY termasuk salah satu daerah yang akan mengusulkan ke pemerintah pusat untuk mengelola limbah medis secara mandiri dengan menyediakan tempat untuk pengelolaan limbah tersebut. “Direncanakan lokasinya di sekitar TPA Piyungan,” katanya

Kaprodi S2 Kesehatan Masyarakat FK UGM, Dr. Mubasyir Hasan Basri, M.A, mengatakan saat ini pengelolaan limbah medis ini menjadi wewenang dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun, dalam praktiknya di lapangan, perusahaan yang ditunjuk tidak sepenuhnya menjalankan tugasnya dengan baik sehingga banyak limbah yang menumpuk di rumah sakit, “Di Indonesia ini hanya ada sepuluh TPA untuk limbah medis, namun pengelolaannya melibatkan pihak ketiga,” katanya.

Menurutnya, banyak ditemukan limbah medis yang dibuang di sembarang tempat sehingga berisiko tertularnya penyakit infeksi bagi para pemulung atau petugas sampah. “Kita ingin masing-masing daerah bisa mengelola sendiri, bayangkan di DIY saja biaya yang dibayar ke pihak ketiga ini mencapai Rp22 miliar setiap tahun,” katanya.

Soal pembangunan pengelolaan sampah medis ini sudah diusulkan ke Gubernur DIY untuk segera dibangun agar pengelolaan limbah bisa dilakukan secara mandiri. “Kita akan mengawal sistem yang dibuat seperti apa dengan melibatkan partisipasi dari stakeholder. Selain itu, lewat komunitas ini kita ingin memberi kesadaran mengelola secara mandiri sampah dan limbah yang bisa didaur ulang. Jika nantinya ada di DIY prosesnya lebih sederhana,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pengelolaan Limbah Medis di Indonesia Belum Maksimal

    Friday,16 August 2019 - 8:04
  • Seminar Kegawatan Dalam Praktek Sehari-Hari

    Tuesday,10 October 2006 - 15:02
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengolah Limbah B3 Yang Ramah Lingkungan

    Tuesday,16 June 2015 - 13:48
  • Mahasiswa UGM Buat Tempat Sampah Ramah Lingkungan Penghancur Masker Medis Berbasis Mikroba

    Monday,06 September 2021 - 18:25
  • Tim Mahasiswa UGM Ubah Limbah Sarung Tangan Lateks Jadi Bahan Bakar Diesel

    Tuesday,24 August 2021 - 6:12

Rilis Berita

  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria
  • Pakar UGM Bicara Soal Banjir Rob Semarang 24 May 2022
    Peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah penahan air
    Agung
  • FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi Buat Alat Untuk Meningkatkan Cadangan Produksi Minyak dan Gas Bumi 24 May 2022
    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melakukan serah terima kontrak kerja sa
    Gusti
  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria
  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual