• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Limbah Medis DIY Capai 4 Ton Sehari

Limbah Medis DIY Capai 4 Ton Sehari

  • 25 Oktober 2019, 15:16 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4093
Limbah Medis DIY Capai 4 Ton Sehari

Limbah medis yang berasal dari rumah sakit dan puskesmas di DIY diperkirakan mencapai 4 ton sehari. Bahkan, untuk Rumah Sakit Sardjito dalam sehari bisa menghasilkan limbah medis mencapai 700 kilogram. Namun demikian, pengelolaan pembuangan limbah medis ini masih melibatkan pihak ketiga yang tidak secara rutin melaksanakan tugasnya. Akibatnya banyak puskesmas dan rumah sakit terancam terkena ancaman hukum karena keterlambatan membuang limbah tersebut. Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, UGM bekerja sama dengan Kemenkes menginisiasi pembentukan komunitas limbah medis dan B3 untuk setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan di DIY. Pembentukan ini diharapkan nantinya pengelolaan medis bisa dilakukan secara cepat dan efisien dengan dikelola oleh Pemda DIY sendiri dan tidak melibatkan pihak ketiga.

Inisiator pembentukan komunitas   limbah medis dan B3 DIY, Dr. Ir. Sarto, M.Sc., dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM mengatakan pembuangan limbah medis dari puskesmas dan rumah sakit melibatkan pihak ketiga. Namun, karena tidak diambil secara rutin oleh pihak ketiga banyak limbah medis yang menumpuk di setiap fasilitas kesehatan sehingga dianggap melanggar aturan.  “Banyak ketidakpastian disitu, banyak yang berurusan dengan penegak hukum dan kita tidak ingin ini terjadi,” kata Sarto kepada wartawan usai pembentukan komunitas limbah medis dan B3 untuk setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan di DIY yang berlangsung di Gedung University Club UGM, Jumat (25/10).

Melalui pembentukan komunitas ini, kata Sarto, pihaknya akan mendorong Pemda DIY untuk mengurusi pengelolaan sampah medis secara mandiri. Selama ini pengelolaannya melalui pihak ketiga dengan lokasi pembuangan limbah ini di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Komunitas ini mendukung terciptanya pengelolaan limbah medis berbasis wilayah,” katanya.

Tidak hanya soal keterlambatan dalam pengambilan limbah ke setiap fasilitas kesehatan, kata Sarto, pengambilan limbah oleh pihak ketiga ini dikenakan biaya yang cukup memberatkan pihak puskesmas dan rumah sakit. Biaya untuk satu kilo gramnya berkisar Rp15 ribu hingga 25 ribu rupiah. “Selain ongkosnya mahal kita khawatir juga tidak aman,” katanya

Menurut Sarto, apabila sampah medis ini tidak dikelola dan dimusnahkan sesuai aturan bisa berdampak adanya penularan penyakit infeksius yang bersumber dari limbah tersebut.

Ia menyebutkan Pemda DIY termasuk salah satu daerah yang akan mengusulkan ke pemerintah pusat untuk mengelola limbah medis secara mandiri dengan menyediakan tempat untuk pengelolaan limbah tersebut. “Direncanakan lokasinya di sekitar TPA Piyungan,” katanya

Kaprodi S2 Kesehatan Masyarakat FK UGM, Dr. Mubasyir Hasan Basri, M.A, mengatakan saat ini pengelolaan limbah medis ini menjadi wewenang dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun, dalam praktiknya di lapangan, perusahaan yang ditunjuk tidak sepenuhnya menjalankan tugasnya dengan baik sehingga banyak limbah yang menumpuk di rumah sakit, “Di Indonesia ini hanya ada sepuluh TPA untuk limbah medis, namun pengelolaannya melibatkan pihak ketiga,” katanya.

Menurutnya, banyak ditemukan limbah medis yang dibuang di sembarang tempat sehingga berisiko tertularnya penyakit infeksi bagi para pemulung atau petugas sampah. “Kita ingin masing-masing daerah bisa mengelola sendiri, bayangkan di DIY saja biaya yang dibayar ke pihak ketiga ini mencapai Rp22 miliar setiap tahun,” katanya.

Soal pembangunan pengelolaan sampah medis ini sudah diusulkan ke Gubernur DIY untuk segera dibangun agar pengelolaan limbah bisa dilakukan secara mandiri. “Kita akan mengawal sistem yang dibuat seperti apa dengan melibatkan partisipasi dari stakeholder. Selain itu, lewat komunitas ini kita ingin memberi kesadaran mengelola secara mandiri sampah dan limbah yang bisa didaur ulang. Jika nantinya ada di DIY prosesnya lebih sederhana,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pengelolaan Limbah Medis di Indonesia Belum Maksimal

    Friday,16 August 2019 - 8:04
  • Seminar Kegawatan Dalam Praktek Sehari-Hari

    Tuesday,10 October 2006 - 15:02
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengolah Limbah B3 Yang Ramah Lingkungan

    Tuesday,16 June 2015 - 13:48
  • Mahasiswa UGM Buat Tempat Sampah Ramah Lingkungan Penghancur Masker Medis Berbasis Mikroba

    Monday,06 September 2021 - 18:25
  • Tim Mahasiswa UGM Ubah Limbah Sarung Tangan Lateks Jadi Bahan Bakar Diesel

    Tuesday,24 August 2021 - 6:12

Rilis Berita

  • FH UGM Gelar Konferensi Internasional Soal Problem Hukum di Era Pasca Pandemi 09 February 2023
    Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar konferensi intern
    Gusti
  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual