• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Kerontjong Toegoe, Musik Kerocong Yang Masih Tetap Bertahan

Kerontjong Toegoe, Musik Kerocong Yang Masih Tetap Bertahan

  • 23 Juli 2006, 09:07 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4293

Ada beberapa alasan musik Krontjong Toegoe mampu bertahan hingga saat ini. Salah satunya, pada masa Hindia Belanda ia dipandang sebuah ‘Seni Baru’ berupa musik yang cocok bagi budaya Indis masyarakat Batavia kota saat itu. “Ia bukan musik barat atau musik tradisi pribumi”, ujar Victor Ganap MEd, Dosen Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Selain itu, musik Krontjong Toegoe mampu mengakomodasi selera masyarakat Batavia dengan repertoar lagu-lagu Hindia Belanda. Ia memperoleh dukungan masyarakat Indi-Belanda yang sebelumnya telah membentuk Krontjong Kemajoran. “Disamping itu, di setiap pertunjukkannya terdapat nilai kewirausahaan didalamnya”, ujar Victor.

Victor Ganap menjelaskan hal tersebut saat dirinya mempertahankan desertasi berjudul “Krontjong Toegoe: Sejarah Kehadiran Komunitas dan Musiknya Dikampung Tugu, Cilincing, Jakarta Utara” hari Jum’at (21/7) di ruang seminar Sekolah Pascasarjana UGM.

Menurutnya, musik Krontjong Toegoe masih bertahan tidak terlepas pula dari ikatan primordial yang dimiliki dan sistim kekerabatan kokoh melalui berbagai acara tradisional. Seperti acara tradisional ‘Sagu-Sagu untuk merayakan Natal, acara ‘Rabu-Rabu’ untuk merayakan Tahun Baru, dan acara ‘Mandi-Mandi’ untuk membersihkan diri memasuki tahun yang baru.

“Acara tahunan ‘Mandi-Mandi’ masih tetap dilaksanakan hingga saat ini pada setiap Minggu pertama di bulan Januari. Acara ini sangat menarik perhatian publik media cetak dan elektronik baik nasional maupun internasional”, tandas Victor.

Apa yang dilakukan Victor Ganap memang memiliki arti penting bagi masyarakat dalam menyingkap tabir misteri sejarah musik keroncong. Penelitian sejenis memang jarang dilakukan. Sementara itu, sejak abad ke-19 musik keroncong telah diterima dan menjadi musik milik bangsa Indonesia. “Terlebih lagi musik keroncong menjadi salah satu aliran besar musik Indonesia. Sejak tahun 1952 menjadi jenis musik yang dilombakan dalam Kejuaraan Bintang Radio dan Televisi”, tandas pria kelahiran Jakarta 16 juni 1948.

Dengan promotor Prof Dr RM Soedarsono MA dan ko-promotor Prof Dr Soebakdi Soemanto SU serta Drs Triyono Bramantyo M Mus PhD, promovendus berhasil meraih predikat cumlaude dan sekaligus menjadi doktor ke-734 yang diluluskan UGM (Humas UGM).

Berita Terkait

  • ‘Kisah Dangdut’ Dibukukan

    Tuesday,24 April 2012 - 15:30
  • Raih Doktor Berkat Kajian tentang Selawatan Pesantren Tradisional

    Friday,15 October 2010 - 14:23
  • Nyanyian Gereja di Maluku, Nuansa Musik Lokal Turut Mempengaruhi

    Monday,13 May 2013 - 14:38
  • Peringati Dies ke-59, UGM Gelar Konser Musik “AIDS, I'm in Love”

    Monday,01 December 2008 - 13:50
  • RUU BHP memberikan Otonomi Penuh bagi PTN dan PTS

    Tuesday,21 August 2007 - 8:28

Rilis Berita

  • Memilih Pemimpin Bukan Hanya Bertumpu Pada Popularitas 05 June 2023
    Sosial Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada dan Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) mend
    Agung
  • Kegiatan Pengabdian BEM KM UGM Libatkan Mahasiswa Internasional 05 June 2023
    Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyelenggarakan agenda
    Gloria
  • Mahasiswa Fisipol UGM Borong Prestasi di 6 Cabang Lomba dan 2 Kompetisi Nasional 05 June 2023
    Total 10 tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berhasil meraih pengha
    Satria
  • UGM Jaring Kerja Sama Dengan 50 Institusi Pendidikan di The 75th NAFSA Annual Conference and Expo 2023 05 June 2023
    UGM mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridarma)
    Ika
  • Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Budaya Jawa dan Ajari Santri Gunungkidul Bahasa Inggris 05 June 2023
    Sebanyak 14 mahasiswa dan dua dosen dari Warren Wilson Collage (WWC), Amerika Serikat belajar sen
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual