![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/04111915728536811667732340-680x510.jpg)
Tenis Kagama Cup kembali diselenggarakan untuk gelaran ke XIII pada 2-3 November 2019 lalu di Lapangan Tenis Lembah UGM. Turnamen tenis lapangan tahunan dari Kagama tersebut kembali berlangsung dengan peserta dosen, karyawan, serta alumni UGM untuk pelaksanaan kali ini.
Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku ketua panitia mengatakan turnamen ini diadakan sebagai ajang kompetisi sekaligus silaturahmi. Namun, ia menyatakan dengan paguyuban tenis alumni UGM yang kini telah memiliki akta, yang artinya sudah menjadi badan resmi, maka tidak menutup kemungkinan turnamen ini untuk ke depannya bisa menjadi kompetisi umum dengan skala yang lebih besar.
“Dengan peresmian paguyuban tersebut, saya harap menjadi momentum yang tidak membuat kompetisi ini hanya sekadar mengumpulkan uang untuk pelaksanaan sekali setahun saja. Tapi menjadi semacam organisasi yang terstruktur, baik secara keuangan maupun perancanaan kegiatan. Nanti bisa kita rapatkan lebih lanjut perihal hal tersebut,” tutur Dekan Sekolah Vokasi UGM ini.
Gagasan tersebut mendapat dukungan dari Ketua Persatuan Tanah Lapangan Indonesia (PELTI) Cabang Yogyakarta, Drs. H. Haryadi Suyuti. Menurutnya, hal tersebut sangat memungkinkan karena permasalahan dalam setiap menyelenggarakan turnamen adalah dana. Dengan mempunyai struktur kelembagaan yang pasti maka proses pencarian dana akan lebih mudah.
“Buat saja dulu turnamen terbuka untuk kelas tertentu yang umum. Lalu pakai saja nama Kagama, UGM, serta Pelti maka dana akan mudah jika cari sponsor,” ujarnya.
Permasalahan lain yang perlu diperhatikan, menurut Haryadi, ialah jadwal yang pasti dan tetap. Menurutnya, permasalahan jadwal ini yang menurutnya membuat olahraga lain yakni sepakbola di Indonesia seperti sekarang ini. “Jadwal yang tidak sinkron antara pusat dan daerah yang biasanya menjadi penghambat karena peserta serta penonton menjadi tidak bisa dikondisikan. Oleh karenanya buatlah jadwal setepat mungkin, sesuaikan juga dengan PELTI. Insyaallah Fulus mengikuti,” papar Walikota Yogyakarta ini.
Sementara itu, Gatot Saptadi, Ketua Pengda Kagama DIY, mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah jauh-jauh datang ke Yogyakarta. Ia menyebut bahwa turnamen ini memiliki banyak manfaat, seperti memperat tali silaturahmi, menanamkan rasa kebersamaan, serta membawa kesehatan dengan olahraga.
Selain berbagai manfaat tersebut Gatot juga berharap turnamen ini bisa lebih menumbuhkan rasa cinta kepada universitas serta Kagama. “Semoga turnamen ini dapat terus terlaksana untuk tahun-tahun ke depan. Saya juga tertarik dengan gagasan ketua panitia tadi. Saya harap dapat terwujud gagasan tersebut,” pungkasnya.
Pertandingan terakhir turnamen ini berlangsung pada Minggu (03/11) sore. Seusai pertandingan, prosesi penyerahan piala bagi para pemenang dilaksanakan sore hari itu. Penyerahan piala dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (Humas UGM/Hakam)