• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Dorong Pertumbuhan Desa Inklusif

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Desa Inklusif

  • 09 November 2019, 09:00 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4103
  • PDF Version
Pemerintah Dorong Pertumbuhan Desa Inklusif

Pemerintah terus mendorong pertumbuhan desa inklusif di tanah air. Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi, dalam Diskusi Publik Menuju Desa Inklusif 2020 yang diselenggarakan Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM, Jumat sore (8/11).

Anwar menyampaikan bahwa gagasan untuk membahas desa inklusif pada saat ini dirasa sangat tepat. Pihaknya ingin desa-desa di Indonesia menjadi desa yang dapat memayungi seluruh kelompok kepentingan yang ada di desa tanpa membedakan latar belakang maupun kondisi fisik atau sosial dari anggota masyarakat.

“Karena di dalam masyarakat itu beranekaragam, baik agama, latar belakang pendidikan dan lainnya. Kadangkala dalam rentang waktu sangat panjang, dulu musyawarah di tingkat desa kurang efektif, bisa saja didominasi sekelompok tertentu sehingga orang-orang lainnya menjadi apatis,”tuturnya di ruang Sartono PSPK UGM.

Kondisi tersebut, dikatakan Anwar, menjadi hal yang ingin diubah. Pemikiran yang harus ada yaitu desa menjadi rumah bersama yang memberikan pengayoman kepada seluruh komponen  yang ada di desa. Melalui diskusi ini, Anwar berharap dapat mendengar cerita sukses desa yang menjadi percontohan desa inklusif.

“Hal-hal apa saja yang semestinya ada di desa inklusif dan ini akan menjadi masukan dalam membuat kebijakan Kemendes PDTT,”ujarnya.  

Anwar menyebutkan saat ini pihaknya melakukan pendekatan dua arah untuk mewujudkan desa inklusif. Pertama, untuk desa yang telah memiliki kesadaran partisipatif yang tinggi, pemerintah menyampaikan dengan model bottom up. Sedangkan untuk desa yang belum berkembang, khususnya dari sisi partisipasi masyarakatnya, pihaknya menyampaikan dengan model top down.

Sementara Sosiolog UGM, Arie Sujito, yang juga aktivis penggerak desa menjelaskan desa inklusif merupakan desa yang terbuka, memiliki prinsip kesetaraan di dalam pengambilan keputusan strategis di dalamnya. Desa menjadi entitas sosial dan tidak ada praktik diskriminasi, mengedepankan kesetaraan dan partisipasi seluruh kelompok yang ada di dalam desa.

“Prinsip demokrasi itu salah satu di dalamnya ada kesetaraan dan partisipasi,”sebutnya.

Dia menjelaskan dalam Undang-undang No 6 Tahun 014 desa didorong menjadi subjek dalam pembangunan. Hal tersebut bermakna masyarakat desa memiliki kewenangan dan memiliki kewenangan dalam mengelola sumber daya. Kondisi itu menjadi peluang bagi desa untuk mewujudkan pembangunan desa, pemerintahan desa yang melibatkan banyak pihak tanpa diskriminasi.

“Tidak ada lagi diskriminasi. Misalnya, petani yang selama ini terpinggirkan, kelompok penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, serta kelompok-kelompok rentan lainnya tidak pernah menjadi subjek di dalam pengambilan keputusan,” paparnya.

Aktor-aktor yang selama ini terpinggirkan, ditegaskan Arie, harus diberikan ruang untuk berbicara menyampaikan aspirasinya melalui musyawarah desa. Harus ada pelibatan partisipasi berbagai pihak atau komponen masyarakat dalam desa.

“Jadi, kalau orang miskin itu tidak bisa sekadar diwakili oleh orang-orang yang selama ini mewakilkan, orang miskinnya juga harus diundang. Itu yang kita sebut inklusifitas,”terangnya.

Selain itu, dalam desa inklusif juga dalam upaya pembangunan dan pelayanan publiknya mencerminkan keadilan bagi banyak pihak. Pembangunan harus dapat dinikmati oleh semua komponen masyarakat desa.

Arie mengatakan saat ini masih banyak desa di Indonesia yang belum inklusif. Namun, Kemendes PDTT telah memiliki upaya untuk mewujudkan desa-desa inklusif di tanah air. Langkah tersebut harus disambut baik sehingga ide kreatif dan cara pandang inklusifitas yang diletakan dalam kerangka dari bawah bukan dari atas.

Dalam diskusi tersebut turut menghadirkan Direktur SEHATI, sekaligus pegiat desa inklusif Sukoharjo, Edy Supriyanto, dan dosen FISIPOL UGM, Ulya Jamson. Kegiatan diikuti puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, pegiat serta pendamping desa. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Pembangunan Yang Hanya Tekankan Pertumbuhan Justru Pertajam Kesenjangan

    Tuesday,11 September 2012 - 10:07
  • Pemerintah Dorong Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi

    Friday,08 March 2013 - 19:38
  • ASEAN 2030, Menuju Komunitas Ekonomi Tanpa Batas

    Tuesday,02 September 2014 - 15:13
  • Pakar UGM Sebut Mindset Terhadap Disabilitas Harus Diubah

    Saturday,04 December 2021 - 21:52
  • PSPD UGM dan ASEAN Nagoya Club Dorong Tata Kelola Perdagangan Inklusif Indonesia-Jepang

    Thursday,24 October 2019 - 13:34

Rilis Berita

  • Kominfo Dorong Anak Muda Kuasai Teknologi Digital 19 May 2022
    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate, mengundang anak muda yang me
    Gusti
  • UGM Manfaatkan Lahan Tidur di Klaten Untuk Pengembangan Padi Unggul 18 May 2022
    Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klat
    Gusti
  • Tim Catur UGM Raih Prestasi di GACC ke-25 di University of Malaya 18 May 2022
    Tim Catur UGM berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam kejuaraan 25th Grand Asian Che
    Agung
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual