• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengembangan Obat Herbal Diperlukan Untuk Mendukung Kemandirian Obat Nasional

Pengembangan Obat Herbal Diperlukan Untuk Mendukung Kemandirian Obat Nasional

  • 14 November 2019, 14:38 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7076
  • PDF Version
Pengembangan Obat Tanaman Herbal Diperlukan Untuk Mendukung Kemandirian Obat Nasional

Pengembangan dan riset obat dari tanaman herbal yang ada di tanah air perlu dilakukan untuk mendukung kemandirian bahan baku obat nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti, Prof.Dr. Ali Ghufron Mukti, Kamis (14/11) di Yogyakarta. Saat itu, Ali Ghufron hadir menjadi pembicara kunci dalam The 6th International Conference on Pharmacy and Advanced Pharmaceutical Sciences (ICPAPS) 2019 yang diselengggarakan Fakultas Farmasi UGM di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta.

Ali Ghufron menyampaikan Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati termasuk tanaman herbal. Bahkan, sekitar 80 persen tanaman herbal dunia tumbuh di Indonesia.

“Indonesia adalah negara dengan biodiversitas terbesar kedua dunia setelah Brazil. Kurang lebih ada 28 ribu spesies tanaman yang 1.845 diantaranya teridentifikasi sebagai tanaman obat,” paparnya.

Meskipun memiliki keberlimpahan tanaman herbal, namun potensi besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Dari 1.845 spesies tanaman yang teridentifikasi sebagai tanaman obat, baru 283 spesies yang secara resmi terdaftar di BPOM dalam penggunaan sebagai obat dan telah digunakan masyarakat.

“Sebagian besar lainnya belum dibuktikan secara klinis,” tuturnya.

Dia mencontohkan tanaman bajakah yang dalam beberapa waktu terakhir sempat booming dianggap berpotensi sebagai anti kanker. Pemerintah telah mengidentifikasi spesies tanaman ini ke dalam tanaman herbal. Kendati begitu, potensi sebagai anti kanker masih belum teruji secara klinis.

“Sudah kita identifikasi, tetapi bukti empiris sebagai obat kanker belum ada. Masih perlu identifikasi zat mana yang efektif untuk anti kanker,” katanya.

Oleh sebab itu, dia menekankan pengembangan obat herbal yang berasal dari kekayaan alam Indonesia sangat diperlukan. Pemanfaatan tanaman herbal lokal sebagai obat ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi bagi bangsa, terutama dalam mendukung kemandirian bangsa dalam bidang obat. Sebab, hingga kini lebih dari 95 persen bahan baku obat diperoleh dengan impor dari negara lain.

“Kalau potensi yang ada ini bersama-sama dikembangkan, di bawah Dikti kan ada 20 RS dan 14 RSGM, kalau diuji maka potensinya luar biasa untuk menekan impor bahan baku obat,” ujarnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • UGM Kembangkan Antibiotik dari Mikroorganisme

    Friday,14 March 2014 - 15:02
  • Fakultas Biologi UGM dan B2P2OOT Perkuat Kerja Sama Riset Tanaman Obat dan Jamu

    Friday,27 July 2018 - 13:52
  • Fakultas Farmasi Gelar Pameran Produk Obat Herbal

    Monday,02 August 2010 - 9:46
  • UGM Tuan Rumah Kongres Nasional XIII IKAFI

    Wednesday,27 October 2010 - 9:38
  • Pengembangan Obat Herbal di Indonesia Masih Terbuka

    Monday,05 July 2010 - 15:06

Rilis Berita

  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung
  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual