![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/12111915735469691153776782-797x510.jpg)
Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), AAGN Ari Dwipayana, mengatakan keluarga besar alumni UGM akan memberikan sumbangan pemikiran soal peta pembangunan SDM yang akan menjadi prioritas pembangunan Presiden Joko Widodo dalam lima tahun ke depan. Rencananya, rekomendasi akan dibahas dalam komisi khusus pada Munas Kagama XIII yang berlangsung di Hotel Inna Bali 14-17 November mendatang. “Kita serius menyiapkan sumbangan pemikiran Kagama untuk Indonesia saat fokus Presiden pada pembanguna SDM,” kata Ari Dwipayana kepada wartawan jelang pembukaan Munas Kagama, Kamis (14/11) di Inna Bali.
Meski diskursus soal pembangunan SDM ini, menurut Ari, sudah banyak dibahas, namun pihaknya tidak ingin pembahasan tersebut hanya untuk ikut diskursus semata. Kagama ingin menekankan pentingnya pemerintah untuk selalu memprioritaskan pembangunan SDM secara terus berkelanjutan. “Kagama tidak ingin latah soal SDM, ada potongan sejarah orang banyak bicara soal SDM ada pada masa Habibie lalu tenggelam lagi,” katanya.
Namun begitu, kata Ari, pembangunan SDM tidak bisa dibicarakan dari satu sektor semata, namun melibatkan banyak bidang, yakni kesehatan, pendidikan, kewirausahaan dan sebagainya. “Kagama ingin merumuskan secara holistik peta pembangunan SDM Indonesia, siapapun pemimpin kita selalu ganti setiap lima tahun, nantinya punya pegangan yang cukup dalam pembangunan SDM,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyambut baik pelaksanaan kegiatan Munas Kagama yang dilaksanakan di Bali. Di hadapan Rektor UGM, ia memberikan apresiasi bahwa UGM telah berhasil melahirkan alumninya menjadi pemimpin dan tokoh nasional. “Banyak tokoh nasional dari UGM seperti Presiden Jokowi, Menlu perempuan pertama Retno Marsudi, Sastrawan seperti Sapardi Djoko Damono dan Eka Kurniawan,” katanya.
Menyinggung soal pembangunan SDM, ia menuturkan bahwa Anggaran Pembangunan Bali sebesar 20 persen telah dialokasikan ke sektor pendidikan. Namun, anggaran tersebut belum cukup untuk meningkatkan kualitas SDM lokal. “Kita bangun infrastruktur pendidikan dan membuka akses jalan untuk pendidikan, namun tidak cukup apalagi minat baca masih kurang,” katanya.
Untuk meningkatkan literasi melek digital guna mendorong ekonomi kreatif, kata Wagub, pihaknya telah memasang 2.000 wifi gratis yang menjangkau hampir seluruh wilayah di Pulau Bali. “Kita ingin agar generasi muda terjun ke ekonomi kreatif selain dari sektor wisata,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)