• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Diskusi Publik ASEAN Studies Center UGM Peringati 10 Tahun AICHR

Diskusi Publik ASEAN Studies Center UGM Peringati 10 Tahun AICHR

  • 18 November 2019, 16:23 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3931
Diskusi Publik ASEAN Studies Center UGM Peringati 10 Tahun AICHR

ASEAN Studies Center UGM menyelenggarakan diskusi publik dan peluncuran buku dengan tema “The Evolution of the ASEAN Human Rights Mechanism: Institutional and Thematic Issues Within” pada Sabtu (16/9) di Ruang Seminar Timur FISIPOL UGM.

Diselenggarakan dalam rangka peringatan ulang tahun ke 10 The ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR), diskusi ini mengulas upaya penegakan HAM di ASEAN serta berbagai tantangan yang dihadapi.

“Ada berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, salah satunya semakin berkurangnya ruang sipil di banyak negara-negara di Asia Tenggara,”  tutur Dr. Randy W. Nandyatama, M.Sc., salah satu peneliti senior ASC.

Ia memaparkan beragam kesempatan yang ada, seperti bertambahnya jumlah perjanjian yang berkaitan dengan HAM di ASEAN serta munculnya aktivisme dan jaringan masyarakat sipil di Asia Tenggara. Meski demikian, terdapat beragam tantangan seperti eksklusifitas ASEAN serta masih umumnya pandangan yang melihat HAM sekadar sebagai persoalan moralistik.

Karena itu, dalam waktu mendatang, diperlukan upaya untuk menjadikan ASEAN lebih terbuka dan inklusif, di antaranya dengan keterlibatan organisasi masyarakat sipil yang krusial tidak hanya untuk memberikan tekanan politik tetapi juga memberikan dukungan kepada negara-negara anggota, terutama sebagai sumber masukan eksternal.

“Organisasi masyarakat sipil dapat menjadi esensial dalam meningkatkan komunikasi antara aktor negara dan non-negara, menciptakan jalinan yang dekat antara komunitas di wilayah ASEAN,” imbuhnya.

Di samping itu, untuk tetap menjadikan ASEAN relevan, ASEAN menurutnya perlu selalu memiliki ide yang segar dan kreatif dalam merespon berbagai tantangan HAM kontemporer.

Permanent Representative of Indonesia to ASEAN, H.E. Amb. Ade Padmo Sarwono, menyatakan bahwa upaya membangun mekanisme penegakan HAM di tingkat kawasan bukanlah hal yang mudah. Organisasi regional lain yang lebih lama berdiri, ujarnya, masih banyak menghadapi kesulitan. Terlebih lagi ASEAN dengan AICHR yang baru berusia 10 tahun.

“Mekanisme regional yang bisa dikatakan lebih dewasa pun masih menghadapi masalah. Jadi jangan putus asa. Meskipun dalam 10 tahun ini kita baru mengambil langkah kecil, saya percaya kita akan mencapai perbaikan dalam promosi HAM,” kata Ade.

Ia mengungkapkan pentingnya membangun komunikasi di antara para aktor, agar negara-negara anggota dapat sampai pada kesepakatan atau pemahaman yang sama. Hal yang sama diungkapkan oleh H.E. Amb. Phassporn Sangasubana, Permanent Representative of Thailand to ASEAN. Ia menyebut upaya ini sebagai proses evolusional yang bisa memakan waktu yang cukkup lama namun sangat penting bagi kepentingan bersama.

“Ini adalah sebuah proses evolusional yang memerlukan adanya dialog yang konstan dengan semua anggota,” ucapnya.

AICHR sendiri didirikan pada 23 Oktober 2009 pada the 15th ASEAN Summit di Cha-Am Hua Hin, Thailand, sebagai wujud komitmen ASEAN untuk mencapai strategi ke depan dalam memperkuat kerja sama regional di bidang HAM.

Perwakilan Indonesia untuk AICHR, H.E. Yuyun Wahyuningrum, menerangkan bahwa AICHR dilahirkan dengan berbagai pembatasan sekaligus kemungkinan. Pembatasan yang ia maksud misalnya tidak memiliki mandat untuk melakukan pencarian fakta, pengawasan, serta investigasi HAM, serta kurangnya independensi dari para perwakilan. Meski demikian, AICHR dimungkinkan untuk mendengarkan cerita dari para korban, kekuatan untuk melakukan persuasi melalui platform dialog, serta menetapkan titik fokus pada isu-isu spesifik. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • ASEAN Studies Center UGM dan ASEAN-IPR Kaji Peran Media Digital dalam Menjaga Perdamaian

    Wednesday,27 January 2021 - 15:44
  • CESASS UGM Gelar Diskusi Etno Petani

    Friday,11 July 2008 - 14:26
  • FH UGM dan UI Gelar The 2nd CILS International Conference

    Monday,21 November 2011 - 16:07
  • Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat

    Wednesday,13 March 2019 - 15:12
  • ASEAN Harus Lebih Merakyat

    Monday,10 May 2010 - 13:34

Rilis Berita

  • UGM Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Menuju WBK dan WBBM 27 January 2023
    UGM melakukan kegiatan sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkungan kampus, Jumat (27/1)
    Ika
  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual