Survei World Economic Forum menyebut dalam waktu 5 s.d 10 tahun kedepan sebanyak 75 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang. Meski begitu, di saat yang beriringan sebanyak 150 juta pekerjaan baru akan tumbuh, dan jenis pekerjaan tersebut akan berbeda sekali dengan era saat ini.
Studi Mackenzie juga menyebut di Indonesia sebanyak 20 juta pekerjaan akan hilang dalam waktu 5 hingga 10 tahun kedepan. Meski begitu, dari studi tersebut juga menyebut akan timbul 40 juta jenis pekerjaan baru di masa mendatang yang sangat berbeda dengan jenis pekerjaan saat ini.
“Lantas apa yang akan kita kerjakan. Sebagai pemimpin kita harus selalu update apa yang harus dikerjakan, kita harus peduli terhadap 20 juta jenis pekerjaan yang akan hilang dan 40 juta pekerjaan yang harus diisi. Artinya kita harus memikirkan apa yang harus kita kerjakan agar 40 juta pekerjaan baru bisa kita siapkan,” ujar Satrijo Tanudjojo, Global CEO Tanoto Foundation, di GSP UGM, Selasa (19/11).
Memberikan materi pembekalan kepada 1.912 lulusan program sarjana dan diploma UGM periode I tahun Akademik 2019/2020, ia menyebut untuk menjadi pemimpin diperlukan integritas. Meski begitu, integritas tak perlu lagi didiskusikan tetapi harus dimiliki.
Menurutnya, tanpa integritas tidak ada kata kepemimpinan. Sebab, hal itu yang ia dapatkan selama berkecimpung di dunia bisnis dan filantropi selama berpuluh tahun.
“Pengalaman saya selama di bidang bisnis dan filantropi maka integritas sudah tidak perlu didiskusikan lagi. Saya bilang, kalau mau jadi pemimpin integritas adalah sebuah tiket masuk,” ucap alumnus FMIPA UGM Geofisika tahun 1983.
Satrio Tanudjojo telah menjalani hidup dan berbisnis di sepuluh negara. Baginya agar bisa survive di sepuluh negara yang berbeda kuncinya pada ketulusan. Sebab, bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang dan lain-lain, dan agar bisa berinteraksi dengan mereka maka harus memiliki ketulusan.
“Itu yang saya pelajari selama ini, kita punya ketulusan, apa yang kita omong dan kerjakan dengan ketulusan. Saya di bidang bisnis sampai tahun 2017, terakhir saya di Shanghai (China), saya pun akhirnya punya pikiran ke bidang pendidikan,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)