Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., kembali mewisuda ribuan lulusan program sarjana dan diploma, Rabu (20/11), di Grha Sabha Pramana UGM. Sebanyak 1.912 orang lulusan yang diwisuda, terdiri 1.580 sarjana dan 332 orang lulusan diploma. Masa studi rerata untuk wisudawan program sarjana adalah 4 tahun 4 bulan 15 hari, program D3 adalah 3 tahun 2 bulan 15 hari dan program D4 adalah 4 tahun 3 bulan 12 hari.
Waktu studi tersingkat untuk program sarjana diraih oleh Ilham Dary Athallah dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fisipol yang lulus dalam waktu 3 tahun 1 bulan 30 hari. Untuk program D3 diraih oleh Adhila Rachmawati Asmoro dari Prodi D3 Bahasa Inggris, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 11 bulan 18 hari. Sedangkan untuk program D4 diraih oleh Ajeng Setia Ningsih dari Prodi D3 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 11 bulan 15 hari.
Wisudawan yang mendapat predikat sebagai lulusan termuda pada wisuda kali ini untuk program sajana adalah Annisa Faradhyta dari Prodi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, yang menyelesaikan studi sarjana pada usia 19 tahun 7 bulan 28 hari. Wisudawan termuda untuk program diploma diraih oleh Rifda Humaira dari Prodi D3 Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi pada usia 19 tahun 7 bulan 20 hari.
Adapun jumlah wisudawan yang meraih predikat Cum Laude untuk program sarjana sebanyak 166 orang lulusan atau 26,24 persen dari seluruh lulusan program sarjana. Sedangkan jumlah wisudawan diploma sebanyak 2,11 persen yang lulus Cum Laude. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi untuk program sarjana diraih oleh Chusnul Hasanah dari Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, yang lulus dengan IPK 3,96. Sedangkan untuk D3 diraih oleh Trishna Dewi Wulandari dari Prodi D3 Bahasa Inggris yang luus dengan IPK 3,88. Sedangkan IPK dari Program Diploma Empat diraih oleh Estri Neni Wigati dari Prodi D4 Kebidanan, Sekolah Vokasi, yang lulus dengan IPK 3,72.
Rektor UGM dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di UGM. “Kami mengucapkan selamat kepada para wisudawan, wisudawati dan keluarga atas keberhasilannya menyelesaikan studi di UGM dengan gemilang,” kata Rektor.
Dalam pidatonya, Rektor menyampaikan informasi terkait ditetapkannya Rektor Pertama UGM, Prof. Dr. Sardjito, MPH, sebagai pahlawan nasional. Gelar pahlawan nasional tersebut, menurut Rektor, tidak lepas dari peran Sardjito di masa perjuangan merebut kemerdekaan. “Ia menyuplai obat-obatan untuk para gerilyawan, meskipun harus menembus medan perang,” kata Rektor.
Sardjito, menurut Panut, dikenal juga sebagai seorang dokter dan peneliti ulung di bidang farmasi. Salah satu hasil penelitiannya yang paling fenomenal adalah menemukan calcusol sebagai obat batu ginjal. Tidak hanya sampai di situ, Sardjito berhasil membuat vaksin anti infeksi untuk para pejuang dan tentara Indonesia. “Berkat kegigihannya, banyak pejuang yang terselamatkan,” katanya.
Menurut Rektor, dedikasi dan pengadian tulus yang dilakukan Sardjito untuk bangsa patut diteladani. Ia pun berpesan kepada para wisudawan agar tidak hanya menjadi insan-insan yang cerdas dan berpengetahuan tinggi, tetapi juga ikut mengabdikan diri untuk masyarakat, bangsa dan negara. “Jadilah pahlawan masa kini untuk mengabdikan diri dan berjuang bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara,” katanya.
Riyadhus Sa’adah selaku wakil wisudawan dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengaku senang sekaligus terharu mengikuti prosesi wisudanya. Ia tidak menyangka masa pendidikan sarjananya telah selesai. Ia masih teringat jelas saat baru-baru pertama menjadi mahasiswa baru di UGM. “Sungguh tak terasa, perjumpaan ini menjadi penghujung kami (kuliah) di UGM, sebentar lagi kami akan kembali ke tanah kelahiran dan siap terjun ke masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai alumni, kata Sa’adah, ia berharap bisa menjadi bagian dari keluarga besar alumni UGM untuk memberi sumbangsih dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. “Kami wisudawan dan wisudawati memohon doa restu semoga dapat berjuang dan mengamalkan ilmu yang sudah diberikan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)