Kumpulan dosen UGM menerbitkan buku yang berjudul “Menjadi Gadjah Mada, Menjadi Indonesia”. Buku ini berisi kumpulan tulisan tentang kegigihan dan semangat para dosen tersebut semasa menjadi mahasiswa hingga menjadi dosen saat ini. Peluncuran buku tersebut diselenggarakan pada Sabtu (23/11) di Asrama Kinanthi UGM yang dihadiri oleh para mahasiswa penghuni asrama UGM. Para dosen penulis buku tersebut juga turut hadir untuk berbagi pengalaman yang telah mereka tulis.
Ahmad Munjid selaku editor dari buku ini menyatakan bahwa proses pembuatan buku ini terbilang cepat yakni hanya 2 bulan saja dari pengumpulan tulisan hingga percetakan. Total ada 33 dosen yang turut menyumbangkan tulisannya untuk buku ini, termasuk dirinya dan Abdul Gaffar Karim selaku editor.
Munjid menyebut apa yang ingin disampaikan dari buku ini adalah kami yang berasal dari generasi, asal daerah, serta kondisi keluarga yang berbeda, tapi setelah memasuki UGM memiliki semangat sama. Semangat tersebut yakni semangat Gadjah Mada. Semangat tersebut membentuk kami untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi.
“Semangat tersebut membuat kami turun langsung membaktikan diri kami untuk kesejahteraan Indonesia. Dengan hal itu, kamipun semakin mencintai Indonesia. Kami menjadi Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Munjid, terdapat pola dalam setiap tulisan yang dapat diamati. Hal itu adalah terdapatnya suatu permasalahan yang dialami tiap dosen selama menempuh perkuliahaan, baik keluarga, finansial, maupun yang lainnya. Akan tetapi, permasalahan tersebut tidak lantas menjadi penghambat mereka, melainkan justru dibuat sebagai tantangan untuk dihadapi.
“Tantangan yang dihadapi masing-masing dosen membuat mereka menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Melalui tantangan ini, mereka mampu mengaktualisasikan diri mereka sehingga bisa menjadi pribadi seperti yang sekarang ini,” ujarnya.
Terakhir, Munjid berharap buku ini dapat menjadi motivasi serta inspirasi bagi mahasiswa UGM saat ini. “Buku ini bisa menjadi pegangan mahasiswa UGM untuk menata kehidupan kampusnya, dari proses belajar, berorganisasi, maupun motivasi. Maka dari itu, perlu untuk buku ini lebih disebar lagi,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)