Akhir-akhir ini pengolahan limbah secara biologis dengan menggunakan mikrobia mendapat banyak perhatian sekaligus mendatangkan banyak keuntungan. Hal ini disebabkan, mikrobia memiliki potensi untuk mengikat logam berat sehingga terjadi detoksifikasi limbah.
Demikian disampaikan Ir Wahyu Irawati MSi saat mempertahankan desertasi berjudul “Kajian Fisiologis Molekuler Sifat Resistensi Bakteri Terhadap Tembaga†hari Sabtu (5/8) di ruang seminar lantai V Sekolah Pascasarjana UGM.
Kata promovendus, mikrobia dapat sekaligus dimanfaatkan untuk proses pengunduhan kembali logam yang bersifat toksik yang bernilai tinggi. “Sel-sel mikrobia dapat digunakan berulang kali sebagai agen pengikat logam beratâ€, ujar Wahyu Irawati mengutip pendapat Avery dan Tobin (1992).
Dari penelitian yang dilakukan Wahyu Irawati di PT SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) menunjukkan bahwa pengolahan limbah PT SIER menggunakan lumpur aktif berupa campuran mikrobia yang mampu berperan dalam proses bioremediasi limbah.
“Proses pengolahan ini dapat menurunkan konsentrasi tembaga sampai 0,5 ppm sehingga limbah dinyatakan layak dibuang ke sungaiâ€, papar lulusan S2 Pascasarjana Biologi UGM 1996.
Selain memperoleh isolat-isolat bakteri resisten tembaga yang dapat mengakumulasi tembaga, manfaat dari penelitian yang dilakukan Irawati adalah memperoleh informasi mengenai mekanisme resistensi isolat bakteri dalam mengakumulasi tembaga sehingga dapat dimanfaatkan untuk proses pengunduhan kembali tembaga dari limbah industri.
“Manfaat lainnya yaitu memperoleh informasi genetik isolat bakteri yang mengendalikan sifat resistensi terhadap tembaga sehingga terbuka kemungkinan untuk dilakukannya kloning dan ekspresi gen penyandi sifat resistensi bakteri terhadap tembaga dalam organisme lain yang memiliki nilai ekonomis’, tandas perempuan kelahiran Surabaya 3 November 1967.
Dengan didampingi promotor Prof Dr Ir Joedoro Soedarsono dan ko-promotor Prof Dr Ir Triwibowo Yuwono MSc dan Dr Hari Hartiko MSc, Irawati wahyu berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu bioteknologi dengan predikat sangat memuaskan sekaligus menjadi doktor ke-742 yang diluluskan UGM (Humas UGM).