![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/03121915753624682111371200-766x510.jpg)
Pagelaran kolosal gamelan berkolaborasi dengan musik terkini yang bertajuk “Rhapsody of the Archipelago: Gamelan (ROAR GAMA) 4.0 sukses digelar pada 29-30 November 2019. Acara hasil kerja sama FISIPOL dan FIB UGM ini berhasil menyemarakkan Lustrum XIV UGM sekaligus Dies Natalis FISIPOL UGM ke-64.
Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., dekan FISIPOL UGM, menyatakan bahwa pagelaran ini menjadi momen revolusi gamelan karena perjumpaannya yang apik dengan aneka genre musik modern. Ia juga menyebut bahwa ini sekaligus menjadi sebuah pernyataan politik dan budaya bahwa anak muda Indonesia masih mencintai budayanya.
“Mungkin kali ini mereka hanya menikmatinya saja, namun saya harap ke depannya mereka bisa menjadi yang mengembangkan kearifan lokal ini. Dengan demikian, gamelan akan semakin digemari tidak hanya di dalam negeri, melainkan luar negeri pula,” paparnya dalam malam puncak orkestrasi ROAR GAMA pada Sabtu (30/11) di Lapangan GSP UGM.
Hal tersebut senada dengan pemaparan Dr. Wening Udasmoro, SS., M.Hum., DEA., Dekan FIB UGM. Menurutnya, perihal budaya nasional, tidak hanya uri-uri saja yang penting tapi megembangkan menjadi hal yang lebih penting di era sekarang ini. Oleh karenanya, ia sangat mendukung acara ini. “Melalui acara ini kita bisa melihat pengembangan budaya nasional yang direpresentasikan melalui hibridisasi gamelan dengan genre musik modern,” ujarnya.
Terakhir, Dr. Drs. Pratikno, M.Soc., selaku ketua Majelis Wali Amanat UGM ingin agar ROAR GAMA 4.0 ini tidak menjadi akhir dari upaya pengembangan budaya nasional. Ia berharap bahwa kedepannya hal ini bisa dilanjutkan oleh daerah lain untuk mengembangkan budayanya pula. “Ini acara sangat penting. Dimulai dari Joga dengan Gamelan, semoga bisa berlanjutk ke daerah lain, seperti Jawa Barat dengan Angklungnya serta NTT dengan Sasandonya,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)