• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dosen UGM Kembangkan Pengemasan Makanan untuk Daerah Terdampak Bencana

Dosen UGM Kembangkan Pengemasan Makanan untuk Daerah Terdampak Bencana

  • 10 Desember 2019, 11:37 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3977
Dosen UGM Kembangkan Pengemasan Makanan untuk Daerah Terdampak Bencana

Indonesia berada pada jalur api (ring of fire) yang secara geografis sangat rentan terhadap bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering ditemui pada penanganan bencana ialah sulitnya pendistribusian logistik ke daerah terdampak bencana yang sulit dijangkau.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, dosen Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng., IPM, ASEAN Eng., mulai mengembangkan inovasi pengemasan yang bersifat tahan lama, ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal), murah, bergizi tinggi, dan mudah didistribusikan ke daerah bencana.

“Salah satu alternatif pengemasan makanan yang dapat mengawetkan dan menjaga kualitas produk saat ini adalah pengemasan retort pouch, yaitu pengemasan plastik berteknologi militer yang memungkinkan makanan didistribusikan dengan mudah ke daerah terdampak bencana,” tutur pria yang dikenal sebagai ahli di bidang pengemasan makanan berbasis peternakan ini.

Endy menambahkan, kemasan ini cukup kuat untuk dijatuhkan dari ketinggian. Kemasan retort mampu menjaga penurunan nutrisi makanan dalam waktu cukup lama yaitu 6 bulan—1 tahun tergantung dari kualitas pengemasan dan makanan.

Retort pouch memiliki 4—5 lapisan plastik yang berfungsi melindungi makanan dari cahaya, oksigen, dan bakteri. Sampai saat ini, pengemasan retort merupakan kesempatan baru dalam bidang pengemasan makanan di Indonesia, baik untuk kebutuhan bencana maupun komersial.

“Jenis makanan yang umumnya didistribusikan ke daerah terdampak bencana adalah mi instan, biskuit, fresh food, serta makanan kaleng. Hal ini sebagai bukti bahwa penanganan kebutuhan logistik, utamanya makanan, memerlukan inovasi baru sehingga masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana alam,” terangnya.

Sampai saat ini, ujarnya, belum banyak dikembangkan produk olahan ternak dengan kemasan retort, dimungkinkan karena teknologi ini baru dikenal serta adanya kesulitan mendapatkan kemasan retort. Beberapa contoh makanan berbasis olahan ternak yang sedang dikembangkan dengan kemasan retort saat ini di LIPI dan Fakultas Peternakan UGM adalah rendang daging sapi, sate ambal, sate klathak, sosis kambing asap, dan ayam kalasan.

Dijelaskan oleh Endy, sampai saat ini ahli pangan di Indonesia belum bergeser kepada kebutuhan penanganan dan pengemasan makanan pada waktu bencana terjadi. Padahal, ini dapat menjadi alternatif pemecahan masalah pengemasan makanan untuk daerah terdampak bencana alam di Indonesia.

“Inovasi dalam penyimpanan, pemrosesan, serta distribusi makanan sangat menentukan perkembangan penanganan bencana di era industri 4.0. Di masa mendatang, pengemasan retort akan menjadi budaya baru pengemasan di Indonesia yang memungkinkan UMKM memiliki produk ready-to-eat yang siap didistribusikan ke mana saja, termasuk ke daerah terdampak bencana,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Fakultas Peternakan Gelar Seminar Pengemasan dan Persiapan Pengajuan Sertifikat Halal

    Wednesday,30 August 2017 - 8:56
  • UGM Siapkan Fasilitas Perkuliahan Gratis Bagi Mahasiswa Korban Bencana

    Friday,05 October 2018 - 17:25
  • UGM Terjunkan Tim DERU ke Lombok

    Monday,30 July 2018 - 15:50
  • PP Kagama Salurkan Bantuan Untuk Warga Korban Bencana Sulbar, Kalsel, dan Jabar

    Monday,18 January 2021 - 16:18
  • DERU UGM Kirim Bantuan Korban Banjir di Imogiri

    Tuesday,19 March 2019 - 7:55

Rilis Berita

  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual