Pola peliputan media tentang kejadian bencana biasanya mengikuti kurva normal. Pada awalnya mungkin sedikit, tapi dalam waktu singkat isi media didominasi oleh pemberitaan tentang bencana. Bahkan jika diteliti, tak kurang dari 25% laporan berisi tentang bencana.
Demikian dikatakan Drs I Gusti Ngurah Putra MA menyampaikan Fungsi Watch Dog Media saat seminar “Media, Solidaritas Sosial dan Proses Rekonstruksi Pasca Bencanaâ€, hari Rabu (9/8) di ruang seminar Fisipol UGM.
Menurut Ngurah, laporan tentang bencana ini secara perlahan menjadi tidak menarik, sehingga intensitas pelaporan juga mengalami penurunan drastis.
“Jika dalam dua minggu setelah bencana awak media berseliweran datang ke daerah bencana, setelah itu biasanya media cenderung melupakanâ€, ujar staf pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fisipol UGM.
Disini fungsi watchdog oleh media sangat dibutuhkan, baik pada masa recovery dan rekonstruksi. Dimana media turut mengawasi proses rekonstruksi yang sedang berlangsung.
“Bila dibanyak tempat terjadi permasalahan pembagian jatah hidup. Maka diterapkan civic journalism, persoalan-persoalan jadup tentu bisa lebih sering diungkap. Sehingga diharapkan akan terjadi keadilan dalam pembagian jatah hidupâ€, tambah Ngurah.
Acara yang digelar Jurusan Ilmu Komunikasi UGM dan Yayasan SET, Jakarta ini, dihadiri pula beberapa pembicara antara lain: Zainal A. Suryokusumo (MIPPI), Ade Armando (KPI Pusat), K I Gunawan (KPID Yogyakarta), Garin Nugroho (Yayasan SET), dan Darmanto Jatman dari Universitas Diponegroro (Humas UGM).