![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/13121915762080791657511058-766x510.jpg)
Universitas Gadjah Mada menerima bantuan hibah infrastruktur Big Data dari PT AKR Corporindo dalam rangka mendukung pengembangan pembelajaran, riset data analisis dan teknologi kecerdasan buatan (AI) serta pengembangan teknologi digital. Serah terima bantuan ini diserahkan langsung oleh Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo, kepada Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., Kamis (12/12) di kantor Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSDI) UGM.
Haryanto Adikoesoemo dalam sambutannya mengatakan perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan tinggi tidak lepas dari perubahan di era transformasi digital dan automasi. Oleh karena itu, pendidikan tinggi juga memerlukan media pembelajaran untuk mendukung proses pendidikan menjadi lebih baik. “Sejak dulu kita punya komitmen tinggi untuk berpartisipasi dengan memberikan big data center ini ke UGM agar bisa digunakan e-learning, AI, analisis realtime data secara digital sehingga SDM kita bisa mengikuti transformasi digital secara keseluruhan,”katanya.
Ia berharap, UGM mampu menyiapkan lulusan yang melek digital sehingga mampu mendukung pembangunan SDM Indonesia menjadi lebih berkualitas. “Saya mempersilakan big data center ini untuk dimanfaatkan demi kemajuan pendidikan,” katanya.
Rektor UGM, Panut Mulyono, menyampaikan apresiasi kepada AKR Corporindo yang telah menghibahkan seperangkat sistem big data untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pendidikan dan riset di kampus UGM. “Kita harapkan bisa dimanfaatkan dan pelopor big data sistem untuk kepentingan pendidikan dan penelitian,”ujarnya.
Menurut Rektor dengan sistem big data ini diharapkan akan muncul riset di bidang teknologi kecerdasan buatan, analisis media dan analisis kependudukan serta analisis perilaku dan percakapan netizen di media sosial. “Lewat big data ini semuanya bisa dianalisis,” katanya.
Direktur DSDI UGM, Widyawan, ST., M.Sc., Ph.D., mengatakan bantuan infrastruktur big data ini berupa tiga komponen berupa CPU, server big data dan virtual server yang terhubung dengan data center. “Big data bisa terhubung dengan 2.000-an server yang kita miliki dan sebelumnya sudah digunakan untuk penelitian,” katanya.
Keberadaan big data ini juga bisa memantau jalur jaringan optik dan koneksi internet di lingkungan kampus UGM. Bahkan, bisa memonitor langsung jaringan optik yang mengalami masalah. Selain itu, peneliti UGM juga bisa melakukan menggunakan big data dan AI untuk media analisis dalam bidang sosial, politik, kependudukan dan real time visual surveillance.(Humas UGM/Gusti Grehenson)