Ratusan sivitas akademika UGM beserta masyarakat melaksanakan doa bersama pada Jumat (13/12) malam di halaman Balairung UGM. Acara ini diselenggarakan oleh UGM dengan tajuk “Doa UGM untuk Bangsa” sebagai salah satu agenda Dies Natalis UGM ke-70 atau Lustrum ke XIV.
UGM mengundang beberapa tokoh masyarakat seperti Habib Umar bin Hafidz, KH. Asyhari Abta (Mustasyar PWNU DIY), serta Habib Mustofa Sayyidi Baraqbah. Para tokoh masyarakat ini berperan untuk memimpin doa bersama tersebut. Selain itu, juga terdapat penampilan hadrah Pandanaran untuk mengiringi beberapa doa tersebut.
Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., Rektor UGM, mengungkapkan bahwa doa bersama ini digelar bukan karena kondisi Indonesia sekarang dalam keadaan kurang baik atau genting. Namun, ia menyebut bahwa ini memang sudah sewajarnya dilakukan karena sebuah doa memang harus dilakukan dan dipanjatkan setiap harinya.
“Indonesia saat ini sedang keadaan baik. Namun, hal itu bukan berarti kita harus berhenti berdoa. Doa harus terus kita panjatkan kapan saja dan di mana saja. Indonesia sebagai bangsa yang religius tentu meyakini bahwa doa akan memudahkan dan melancarakan berbagai urusan kita dalam kehidupan ini,” ungkapnya.
Terakhir, Panut berharap dengan dimunajatkan doa malam ini, dapat membuat bangsa Indonesia pada umumnya, dan UGM khususnya, diberi kemudahan, kebahagian serta kemampuan untuk menjalani kehidupan. “Hal itu agar impian akan kejayaan dan kemakmuran bangsa ini dapat tercapai. Semoga doa kita bersama dapat dikabulkan Allah SWT,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam;foto:Firsto)