• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perlu Kosakata Lokal untuk Edukasi Bencana yang Efektif

Perlu Kosakata Lokal untuk Edukasi Bencana yang Efektif

  • 17 Desember 2019, 14:26 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 5104
Perlu Kosakata Lokal untuk Edukasi Bencana yang Efektif

Komunikasi menjadi salah satu bagian yang penting dari program pengurangan risiko atau mitigasi bencana, terutama di daerah-daerah yang memang rawan terjadi bencana. Namun, banyak dari istilah-istilah yang berkaitan dengan kebencanaan menggunakan kosakata berbahasa asing yang sulit dimengerti oleh masyarakat awam.

Menurut Kepala Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., perlu dibuat sebuah kamus kebencanaan dalam bahasa lokal yang lebih mudah dimengerti dan diingat.

“Komunikasi dan literasi di tingkat lokal itu mampu menyelamatkan jiwa. Maka bahasa ini perlu dikembangkan,” ujarnya, Selasa (17/12) di Siti Nurbaya Center Gedung KLMB Fakultas Geografi.

Ia menyampaikan, bencana alam memang tidak dapat dicegah, namun bencana alam tidak harus menimbulkan korban.

Untuk itu, ia mengajak para mahasiswa serta peneliti untuk dapat melakukan riset-riset terkait bencana alam di Indonesia yang luarannya tidak hanya berupa makalah atau laporan ilmiah, melainkan pada pengetahuan atau produk yang bisa diteruskan kepada masyarakat dan memberi pengaruh terhadap kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Riset itu tidak cukup hanya ilmiah, tapi hilirisasinya bisa menyelamatkan jiwa. Biar bencana ada tapi nol korban, itu semangat dari klinik ini,” ucapnya.

Hal ini ia sampaikan dalam seminar sehari yang membahas hasil riset dari tim peneliti Fakultas Geografi UGM terkait Gunung Anak Krakatau. Aktivitas gunung ini cukup banyak mendapat perhatian setelah peristiwa erupsi pada Desember 2018 lalu yang memicu tsunami di sebagian pesisir Selat Sunda.

Dosen vulkanologi UGM, Dr. Haryo Edi, menerangkan bahwa sejak kelahirannya di tahun 1930, Anak Krakatau telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali dengan waktu istirahat sekitar 1-8 tahun dan rata-rata masa aktif selama 4 tahun.

Dalam rentang waktu tahun 2001 hingga 2018, produk yang mendominasi erupsi adalah hujan abu dengan tipikal erupsi strombolian. Peristiwa tsunami yang terjadi di tahun 2018 sendiri merupakan akibat dari peristiwa yang dinamakan flank collapse.

Meski mengagetkan banyak orang, peristiwa flank collapse menurut salah satu anggota tim peneliti, Dr. Herlan Darmawan, adalah hal yang umum terjadi, meski intensitasnya cukup jarang.

“Sebenarnya kejadian flank collapse itu sudah sangat umum, tapi jarang kejadiannya, biasanya yang terjadi awan panas, dan sebagainya,” ungkapnya.

Salah satu kejadian flank collapse yang cukup terkenal, ujarnya, terjadi di Gunung St. Helen pada tahun 1980. Dalam kasus tersebut, tanda-tanda yang muncul sebelumnya adalah aktivitas gempa yang meningkat dua bulan sebelumnya disertai keluarnya uap. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Tidak Miliki Kemampuan Fonologi, Sulit Pahami Ujaran Bahasa Inggris

    Thursday,02 July 2015 - 14:59
  • Tim Peneliti UGM Kembangkan SIGAP- Merapi Adventure: Permainan Edukasi Tanggap Darurat Bencana Gunung Berapi

    Saturday,25 September 2021 - 17:04
  • Membangun Tata Pemerintahan Yang Responsif Terhadap Kontinjensi

    Wednesday,28 June 2006 - 14:11
  • Serapan Kosakata Prancis Mewarnai Perbendaharaan Kata Bahasa Indonesia

    Tuesday,30 May 2017 - 14:01
  • Ratna Wulan: Pelatihan Membaca dengan Model Kognitif Behavioral Tingkatkan Kemampuan Membaca Anak

    Monday,23 March 2009 - 15:31

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual