• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Pengukuhan Guru Besar
  • Pemanfaatan Limbah Untuk Peningkatan Perekonomian Perdesaan

Pemanfaatan Limbah Untuk Peningkatan Perekonomian Perdesaan

  • 17 Desember 2019, 14:39 WIB
  • Oleh: Agung
  • 9819
  • PDF Version
Pemanfaatan Limbah Untuk Peningkatan Perekonomian Perdesaan

Peternakan terbukti berkontribusi pada pencemaran tanah dan air. Pencemaran tersebut diantaranya berupa limbah peternakan yang menghasilkan emisi gas metan dan berakibat pada perubahan iklim. Kajian lntergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2014 melaporkan tingkat penggunaan lahan untuk pertanian, hutan, dan penggunaan lain (AFOLU-Agriculture, Forestry and Other Land Use) yang menghasilkan emisi gas rumah kaca meningkat dua kali lipat sejak 50 tahun lalu dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun 2050.

Emisi gas rumah kaca terbesar dari sektor pertanian ini berasal dari fermentasi enterik, alih fungsi lahan untuk ladang hijau, penggunaan pupuk, dan kotoran ternak yang justru banyak didominasi oleh gas metana apabila tidak terolah. Banyak pihak memahami bahwa emisi gas metana berpotensi menyebabkan pemanasan global 21 kali lebih besar dibandingkan gas karbon dioksida.

“Fakta ini mau tidak mau mendorong kita untuk menerapkan praktik peternakan terintegrasi yang dapat dikelola untuk menyuplai kebutuhan pangan dalam negeri sekaligus ramah lingkungan dengan dikelolanya limbah peternakan dengan baik dan bernilai ekonomi," kata Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., IPM, ASEAN Eng, di Balai Senat UGM, Selasa (17/12).

Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Kulit, Hasil Ikutan, dan Limbah Peternakan pada Fakultas Peternakan UGM, Ambar menyebut sektor pertanian di Indonesia termasuk peternakan telah menduduki peringkat ke-5 dari 20 negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dunia setelah China, India, Brazil dan Amerika Serikat. Pertanyaannya, akankah negara ini terus mempertahankan peringkat ke-5 penyumbang emisi gas rumah kaca di sektor pertanian?

“Analisisnya perlu adanya revitalisasi pengelolaan limbah peternakan dan hasil ikutannya yang ramah lingkungan dan berorientasi pada prinsip 3 R, Reduce, Re-use dan Re-cycle," ucapnya.

Revitalisasi pemeliharaan dan penanganan limbah peternakan ini, menurut Ambar, juga harus mengacu pada circular economy atau ekonomi siklus sebagai praktik bisnis yang menguntungkan dengan memanfaatkan limbah dan produk samping/ hasil ikutan dari aktivitas peternakan. Lebih spesifik circular economy didefinisikan sebuah sistem dengan mempertahankan nilai dari produk, material dan sumber daya di dalam siklus ekonomi selama mungkin sehingga limbah dan hasil ikutan ternak dapat diminimalkan (zero waste).

“Dalam konteks ini circular economy tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah dengan prinsip 3R, tetapi bagaimana merancang pemanfaatan limbah dan hasil ikutan menjadi produk yang berharga secara ekonomi dan bernilai jual tinggi," ujarnya.

Dalam pidatonya berjudul Transformasi Sumber Daya Manusia Pengelola Peternakan Terintegrasi Untuk Kemandirian: Energi, Pangan, dan Ekonomi Masyarakat Perdesaan, Ambar menuturkan dipilihnya tema tersebut mengingat pentingnya kapabilitas dan kapasitas sumber daya manusia sebagai agent of change dan menjadi kunci keberhasilan pencapaian kinerja. Semua itu didukung kelembagaan masyarakat sebagai wadah transfer teknologi tepat guna di perdesaan melalui penerapan pola pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang efektif dan efisien dalam pengelolaan peternakan terintegrasi.

Ambar mengakui hingga kini usaha peternakan pada umumnya masih berorientasi pada target produksi (daging, susu, telur) yang dianggap memiliki nilai ekonomi, padahal hasil kajian secara komprehensif dan holistik pengembangan peternakan dari hulu sampai hilir memiliki nilai ekonomi.

“Contoh pemanfaatan limbah peternakan dan hasil ikutan ternak saat dipotong sangat bernilai tinggi, apabila dikelola secara terpadu oleh SDM yang unggul dan lembaga yang selalu melakukan perubahan untuk peningkatan kemampuan tentu berdampak pada peningkatan perekonomian perdesaan dan dapat menurunkan efek gas rumah kaca," terangnya. (Humas UGM/ Agung; foto: Firsto)

Berita Terkait

  • JARINGAN KERJA UNIVERSITAS DALAM PENGEMBANGAN

    Friday,29 April 2005 - 15:38
  • Dua Program Hibah Bina Desa UGM Raih Dana Kemenrsitekdikti

    Wednesday,31 May 2017 - 10:23
  • Mengolah Limbah Ampas Biogas Menjadi Pupuk

    Thursday,21 February 2019 - 8:53
  • Perkembangan Permukiman Memengaruhi Peningkatan Pencemaran Air Tanah

    Monday,29 May 2017 - 8:36
  • UGM Diskusikan Pengembangan Kerjasama Pemanfaatan Limbah dengan 16 Kampus

    Tuesday,14 October 2008 - 13:36

Rilis Berita

  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria
  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung
  • Revitalisasi Sistem Ekonomi Pancasila 23 May 2022
    Indonesia memiliki budaya dan keunikan yang sangat beragam. Kekhasan keberagaman Indonesia juga t
    Satria
  • Raih Doktor Usai Kaji Callisto Eye Operasi Katarak 23 May 2022
    Mahasiswa program d
    Ika
  • Penutur Bahasa Indonesia Capai 300 Juta Jiwa 23 May 2022
    Pengguna bahasa Indonesia diketahui telah dipakai oleh lebih dari 300 juta penutur di dunia. Juml
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual