Di sela-sela kunjungannya ke UGM pada hari Rabu, 18 Desember 2019, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyempatkan berkunjung ke UGM Science Techno Park untuk meninjau proses produksi hasil inovasi UGM, khususnya bidang kesehatan dan herbal di Gedung Alat Kesehatan UGM STP.
Dalam kesempatan tersebut, Menristek didampingi Muhammad Dimyati selaku Deputi Bidang Risbang dan Jumain Ape selaku Deputi Bidang Penguatan Inovasi.
Kehadiran rombongan Menristek tersebut disambut langsung oleh Rektor UGM Panut Mulyono, para Wakil Rektor Paripurna Sugarda dan Ika Dewi Ana, Sekretaris Rektor Gugup Kismono, dan Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi/Direktur UGM STP Hargo Utomo.
Menurut Hargo Utomo, ketertarikan Menristek tersebut tidak lepas dari fakta bahwa bidang kesehatan telah menjadi salah satu fokus pengembangan inovasi di UGM. Untuk menjawab kebutuhan alat kesehatan yang aplikatif, efisien, sederhana, dan murah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, UGM telah mengembangkan beberapa alat kesehatan seperti NPC Strip, yang merupakan alat pendeteksi kanker nasofaring yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan harga yang relatif murah.
Dengan adanya alat ini, diharapkan masyarakat secara dini dapat mengetahui adanya kanker nasofaring yang ada di dalam tubuh sehingga angka kesembuhannya menjadi tinggi, dan dapat menurunkan angka kematian akibat kanker nasofaring tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang Brodjonegoro turut mengapresiasi capaian inovasi UGM dalam bidang kesehtan, bahkan kepedulian Menristek pada pengembangan inovasi UGM STP sangat terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada Direktur PT Swayasa Prakarsa Bondan Ardiningtyas selaku tenant utama UGM STP mengenai apakah selama ini Swayasa sudah mendapatkan dukungan dari BPOM maupun Kementerian Kesehatan.
Besarnya peluang yang ada dalam inovasi alat kesehatan diharapkan tidak hanya dimanfaatkan dalam skala nasional, namun juga mampu menangkap peluang ekspor. (Humas UGM/Satria)