• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Cegah Kekerasan, Guru Besar UGM Dorong Sekolah Lebih Ramah Anak

Cegah Kekerasan, Guru Besar UGM Dorong Sekolah Lebih Ramah Anak

  • 26 Desember 2019, 16:02 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3358
Cegah Kekerasan, Guru Besar UGM Dorong Sekolah Lebih Ramah Anak

Kasus kekerasan di sekolah, keracunan, kecelakaan, kondisi gedung yang mudah roboh masih menjadi perhatian bersama para pemangku kepentingan dan pengelola pendidikan di DIY. Untuk mengurangi angka kekerasan dan kecelakaan di sekolah, Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., mengusulkan agar sekolah mencanangkan program sekolah ramah anak. “Inti dari sekolah ramah anak adalah bukan membuat bangunan sekolah baru. Tapi merupakan paradigma baru dalam mendidik dan mengajar peserta didik untuk menciptakan generasi baru yang tangguh tanpa kekerasan,” kata Suratman dalam siaran pers yang dikirim Senin, (23/12).

Menurutnya, sekolah ramah anak lebih menumbuhkan kepekaan guru di satuan pendidikan untuk memenuhi dan melindungi peserta didik. Sebab, kata Suratman, konsep dasar dari pendidikan berbasis budaya adalah humanis, religius, dan multikultural. “Sekolah harus pro gender dan pro anak. Karenanya kebudayaan harus dijadikan sebagai muatan isi pendidikan,” ujarnya.

Gerakan sekolah ramah anak ini sudah diluncurkan pada Sabtu lalu dengan melibatkan beberapa kepala sekolah SMA di DIY dan para pemangku kepentingan lewat deklarasi program WSD-SDGs di sekolah. Melalui deklarasi ini para pengelola sekolah di DIY diharapkan mampu menjalankan program sekolah ramah anak melalui kesediaan dam komitmen masing-masing. Selain itu, pihak sekolah juga melakukan inisiatif dari satuan pendidikan mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan lingkungan yang tidak sehat, mencegah kecelakaan di sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana alam. “Kita juga berharap mampu mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza, menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik, akrab, dan berkualitas,"katanya.

Program sekolah ramah anak ini akan memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah, memudahkan mencapai tujuan pendidikan, menciptakan lingkungan yang hijau dan tertata. Indikator dari keberhasilan ini didapat dari anak menjadi lebih betah di sekolah dan anak terbiasa dengan pembiasaan yang positif. “Prinsip sekolah ramah anak adalah non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, kelangsungan hidup, dan perkembangan, penghormatan terhadap pandangan anak,” katanya.

Pencanangan program sekolah ramah anak di DIY ini nantinya akan mendukung visi pembangunan pendidikan DIY tahun  2025 untuk menjadi Pusat Pendidikan Berbasis Budaya Terkemuka di Asia Tenggara. Oleh karena itu, pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan DIY adalah berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Menteri PPPA Deklarasi Daerah Ramah Perempuan dan Anak di Bantul

    Tuesday,17 October 2017 - 9:12
  • Kekerasan Pada Guru Menunjukkan Lemahnya Pendidikan Perilaku

    Wednesday,31 August 2016 - 23:07
  • Kasus Kekerasan di Sekolah Kian Meningkat

    Monday,23 May 2011 - 6:39
  • Isu Anak Belum Dianggap Penting

    Thursday,19 November 2015 - 14:56
  • Menumbuhkan Edukasi Literasi Spasial Anak Sejak Dini

    Wednesday,28 July 2021 - 9:36

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual