• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penanganan Klitih Bukan Hanya Tanggung Jawab Kepolisian

Penanganan Klitih Bukan Hanya Tanggung Jawab Kepolisian

  • 15 Januari 2020, 08:39 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2978
  • PDF Version
Penanganan Klitih Bukan Hanya Tanggung Jawab Kepolisian

Masyarakat Yogyakarta kembali diresahkan dengan aksi sekelompok anak muda yang melakukan penyerangan terhadap individu dan perusakan tempat umum. Di samping memakan korban nyawa, tindakan yang sering disebut sebagai aksi klitih ini juga menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.

Sosiolog kriminalitas UGM, Suprapto, menuturkan ada persoalan yang mengkhawatirkan di balik aksi yang dilakukan anak-anak remaja ini. Untuk itu, penanganan klitih tidak bisa dibebankan pada pemerintah atau kepolisian karena upaya untuk memutus rentetan peristiwa ini harus dimulai dari tingkat keluarga dan komunitas.

“Penanganan perilaku klitih jangan dibebankan hanya pada pemerintah atau kepolisian. Tiap anggota masyarakat harus merasa bertanggung jawab untuk itu,” ucapnya.

Ia menjelaskan, istilah klitih sendiri telah mengalami pergeseran makna. Berdasarkan pengertiannya, klitih memiliki makna kegiatan mengisi waktu luang. Kata ini sebenarnya dapat diartikan secara positif sebagai berbagai macam kegiatan yang positif pula.

Namun, makna tersebut kemudian mengalami pergeseran ketika diadopsi oleh para remaja sebagai kegiatan mencari musuh.

“Itu artinya positif. Tetapi ketika klitih itu kemudian diadopsi oleh anak remaja, mereka menggeser makna itu, pertamanya keliling-keliling kota naik sepeda motor. Tetapi tidak sekadar keliling-keliling kota, lebih dimaknai sebagai kegiatan mencari musuh,” jelasnya.

Motif di balik aksi ini sendiri, menurutnya, cukup beragam. Sebelumnya, aksi ini dikaitkan dengan upaya untuk melakukan balas dendam. Namun, aksi klitih saat ini dilakukan seorang remaja untuk mencari musuh dan menunjukkan eksistensi atau untuk melampiaskan kekecewaan dalam kehidupan mereka.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada indikasi aksi ini sengaja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dan akhirnya mendiskreditkan Jogja.

Ia menyebut bahwa lembaga sosial dasar, utamanya keluarga dan sekolah, perlu turut berpartisipasi mencegah perilaku klitih. Jika keluarga memenuhi fungsi sosialisasi budaya, nilai, dan norma serta fungsi perlindungan maka anak-anak ketika mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari pihak lain akan datang pertama kali kepada keluarga.

“Keluarga adalah benteng yang kuat dan awal. Kalau anak sudah mendapat masukan norma dan nilai, saya kira dia tidak akan mudah untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti orang lain,” kata Suprapto.

Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan pergaulan dari anak-anak mereka karena seorang anak yang tidak dibekali dengan pengertian yang benar akan sangat mudah mengikuti perilaku orang yang ia kagumi atau kelompoknya.

Di samping itu, orang tua juga perlu memperhatikan keberadaan anaknya serta aktivitas yang mereka lakukan, untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam aktivitas yang negatif.

“Peristiwa klitih kan biasanya terjadi pada dini hari. Kalau keluarga mencermati bahwa anak-anaknya tidak ada di rumah pada jam-jam tertentu, pantaulah, dan diajak pulang,” imbuhnya.

Di samping keluarga, lembaga pendidikan juga memegang peranan yang tidak kalah penting. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bisa memberikan alternatif kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang para siswa. Meski demikian, kegiatan ini sebaiknya selesai di sekolah sehingga anak-anak tidak memiliki alasan untuk menghabiskan waktu di luar rumah selepas jam sekolah.

Menurutnya, perlu dibentuk sebuah kelompok kerja untuk menangani perilaku klitih yang bisa menampung anak-anak yang menjadi korban untuk melapor dan meminta perlindungan.

“Jika keluarga ini tidak mampu untuk melakukannya maka Pokja ini bisa membantu karena selalu alasannya balas dendam karena anggota dilukai. Maka mari laporkan saja dan diselesaikan secara hukum sehingga lingkaran setan itu bisa diputus,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • FIB UGM Gelar Deklarasi Anti Klitih

    Monday,29 October 2018 - 13:35
  • Aspek Negatif Cenderung Berdampak pada Legitimasi Organisasional Perusahaan

    Wednesday,23 October 2019 - 15:49
  • UGM Akan Menggelar Sarasehan Perilaku Klitih dan Kedamaian Yogyakarta

    Monday,16 March 2020 - 16:34
  • RUU Fakir Miskin Diminta Dirombak Ulang

    Friday,15 July 2011 - 6:43
  • Perhatian Orang Tua Diperlukan Untuk Meminimalkan Aksi Klitih

    Thursday,12 July 2018 - 15:36

Rilis Berita

  • Tantangan Penanganan Bencana di Masa Pandemi Covid-19 21 January 2021
    Penanganan bencana di era pendemi saat ini menjadikan tantangannya kian berlipat. Penanganan meme
    Agung
  • Pakar UGM : Produksi Kedelai Nasional Perlu Direvitalisasi 20 January 2021
    Awal tahun 2021 ini, beberapa problem nasional bermunculan, seperti kenaikan kasus Covid-19 yang
    Satria
  • Rektor UGM Minta Alumni Ambil Bagian Dalam Penanganan Covid-19 20 January 2021
    Ika
  • UGM Melantik 340 Insinyur Baru 20 January 2021
    Universitas Gadjah Mada melantik sebanyak 340 insinyur baru, Selasa (19/1). Para insinyur ini mer
    Gloria
  • Alumni UGM Diharapkan Terus Belajar 19 January 2021
    Alumni UGM diharapkan tidak cepat berpuas diri dan dapat terus belajar selepas lulus kuliah. Hal
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual