Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Bambang Eka Cahyana, memberi wejangan kepada kepada calon wisudawan UGM yang tengah mengikuti pembekalan wisuda program pascasarjana, Selasa (21/1), di Grha Sabha Pramana UGM. Alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini berbagi pengalaman meniti karier di berbagai perusahaan BUMN. Dari staf Perhutani, lalu menjadi pimpinan Pelindo I hingga saat ini menjabat sebagai Dirut PT Pupuk Kujang.
Menurutnya, selama bekerja di perusahaan pemerintah tersebut tidak lepas dari persoalan hukum terutama pengamanan dan pengelolaan aset negara. Oleh karena itu, ia tertarik memilih kuliah di Prodi Sarjana (S1) Hukum meski sudah memiliki gelar S3 bidang administrasi bisnis. “Saya ambil sarjana hukum, saya tertarik karena selama 25 tahun membangun karier tidak lepas dari persoalan legal. Ketidaktahuan soal legal sering menjerat para eksekutif,” katanya.
Bagi Bambang, keinginannya untuk kuliah S1 Hukum bukan untuk berburu gelar, namun betul-betul ingin mengetahui esensi dari ilmu yang ingin ia dapatkan. ia menceritakan pengalaman berharga yang ia dapatkan saat menjadi Dirut Pelindo I. Ketika itu ada gugatan terkait lahan pelabuhan Belawan yang dianggap bukan milik negara. Pelabuhan tersebut terancam hilang karena kalah gugatan di pengadilan hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Hingga akhirnya pada upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) ke-2 dikabulkan oleh Mahkamah Agung. “Itupun setelah kita mendapat novum baru berupa selembaran peta di zaman Belanda yang menyebutkan pelabuhan itu sebelumnya adalah perairan hingga kita harus menggirim sejarawan ke Belanda,” ujarnya.
Dari pengalaman tersebut, kata Bambang, ia memetik pengalaman berharga bahwa seorang direktur harus menguasai detail terhadap sebuah persoalan. “Seorang pimpinan itu harus mampu menguasai detail persoalan sehingga bisa mengarahkan bawahannya. Tak ubahnya seorang pelatih sepakbola,” katanya.
Yang tidak kalah penting, tambahnya, seorang pimpinan selalu memegang teguh moral dan integritas dengan menjadikan dirinya sebagai contoh bagi orang lain. “Kita harus membuat contoh pada diri kita. Jangan sampai ada konflik kepentingan atau punya bisnis di kantor,” paparnya.
Seperti diketahui, pria kelahiran Bantul 15 Mei 1967 ini meraih gelar sarjana dari Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Kehutanan di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1991. Mengawali kariernya sebagai staf Bidang Manajemen Kehutanan PT Trisida Pantau (1991), lalu bergabung di Perum Perhutani Jawa Timur sebagai Staf Biro Satuan Pengawas Internal (SPI) kemudian bergabung di PT Samudera Indonesia sebagai Staf Corporate Managing Director (CMD) Agency & Terminal Group.
Sepanjang kariernya, ia pernah menduduki Asisten Direktur Utama bidang Pengembangan Usaha Terminal PT Samudera Indonesia Tbk. (2007-2008). Di tahun 2009, ia bergabung di PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha dan pernah diangkat sebagai Direktur Utama pada Agustus 2013 hingga 2019.
Sejak 29 April 2019, Bambang Eka Cahyana diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang II yang membawahi maritim dan 15 Oktober 2019 lalu ia ditugaskan sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kujang. (Humas UGM/Gusti Grehenson)