Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM bekerjasama Direktorat Pengelolaan Lahan Deptan RI menggelar Workshop Nasional “Pengendalian Degradasi Lahan dalam Rangka Mitigasi Banjir Bandang, Tanah Longsor dan Kekeringanâ€, Kamis, (24/8), di Balai Pertemuan UGM.
Workshop yang dibuka Dekan Pertanian UGM Prof Dr Ir Susamto MSc ini, dihadiri sejumlah pembicara diantaranya Ir Siswoko Dirjen SDA, Dep PU selaku Ketua Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA), Dirjen PLA Ir Hilman Manan Dipl HE, Prof Dr Ir Azwar Maas MSc, Dr Ir Nugroho Hadisusanto Dipl HE, Dosen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB Prof Dr Ir Santun Sitorus, Dosen Teknik Sipil FT UGM Dr Ir Budi S. Wignyosukarto, Dosen Fakultas Kehutanan UGM Ir Ambar Kusumandari MES dan Ir Sri Astuti Soedjoko, Dosen Jurusan Teknik Geologi FT UGM Dr Ir Dwikorita Karwati serta Ir Suhartanto MM.
Workshop ini dinilai Direktur Jendral Pengelolaan Lahan dan Air Ir Hilman Manan Dipl. HE sangat strategis dan memiliki arti sangat penting, mengingat akhir-akhir ini di daerah-daerah sering terjadi banjir banjir bandang, tanah longsor dan kekeringan. Peristiwa-peristiwa tersebut berakibat pada kerusakan infrastruktur dan penderitaan masyarakat lahir batin, tidak saja karena kehilangan harta benda namun menelan korban jiwa.
“Kalau dilihat frekuensi kejadiannya, tampaknya cenderung terus meningkat dan terjadi berulang hampir setiap tahunâ€, ujar Hilman Manan.
Disamping faktor sifat geologi tanah dan iklim yang sulit dikendalikan, kata Hilman, salah satu penyebab banjir banding, tanah longsor dan kekeringan adalah terjadinya degradasi lahan pada kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini disebabkan pemanfaatan kawasan DAS yang melebihi ambang batas daya dukungnya serta dilakukan tanpa memperhatikan aspek kelestariannya.
Menurut Hilman, pengelolaan tepat di kawasan pegunungan bagian hulu DAS berdampak positif terhadap kelestarian sumberdaya lahan dan lingkungan di kawasan hilir. Implementasi konsep pertanian yang baik (good agricultural practices) di lahan bagian hulu DAS memegang peranan penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, keasrian pedesaan, perluasan lapangan kerja, pelestarian lingkungan melalui fungsi menahan air hujan, pengendali erosi, pendaur ulang sampah organik, dan penghasil oksigen yang menjadi bagian penting dalam kehidupan.
“Sejauh ini, pertanian di bagian hulu DAS seringkali dituding sebagai penyebab terjadinya erosi dan tanah longsor, karena pengelolaan lahan yang tidak mengikuti kaidah pertanian yang baikâ€, tandas Hilman (Humas UGM).