• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Deteksi Dini dan Penanganan yang Benar Penting untuk Atasi Kanker

Deteksi Dini dan Penanganan yang Benar Penting untuk Atasi Kanker

  • 04 Februari 2020, 11:01 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 1847
  • PDF Version
Deteksi Dini dan Penanganan yang Benar Penting untuk Atasi Kanker

Kanker bukan hanya menjadi masalah kesehatan, namun juga masalah ekonomi dan sosial yang sangat besar di Indonesia.

Data yang dirilis oleh GLOBOCAN, suatu badan epidemiologi kanker di bawah WHO, pada tahun 2018 disebutkan bahwa kejadian kanker di Indonesia adalah sekitar 350.000 dengan angka kematian lebih dari 200.000 per tahun.

Meski layanan medis untuk deteksi serta penanganan kanker sudah cukup berkembang, masih banyak penderita kanker yang terlambat dalam mendapatkan penanganan yang benar.

“Ada beberapa yang masih menjadi keprihatinan kami para klinisi, yakni keterlambatan penanganan pasien akibat rasa takut periksa dan pengobatan. Masih banyak pasien yang sudah terdiagnosis malah lari ke pengobatan alternatif,” ucap ahli hematologi onkologi medik FK-KMK UGM, dr. Mardiah Suci Hardianti, PhD, SpPD-KHOM, Selasa (4/2).

Ia menyebut bahwa dari berbagai faktor keberhasilan pengobatan kanker, kondisi penyakit saat ditemukan menjadi faktor yang paling utama di samping ketepatan pengobatan yang diberikan serta dukungan baik materi ataupun mental terutama dari keluarga dan orang-orang terdekat pasien.

Terdapat 3 modalitas utama dalam penanganan kanker, yaitu operasi, kemoterapi dan radioterapi, di samping saat ini dikenal beberapa pendekatan lain seperti terapi hormon, terapi target dan imunoterapi, yang kesemuanya dilakukan secara berurutan ataupun bersama-sama oleh sebuah tim dokter kanker yang terdiri dari beberapa bidang disiplin ilmu spesialistik.

Penanganan ini diperlukan karena kanker bukan hanya masalah benjolan, namun juga penyakit yang bersifat sistemik atau dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh sehingga penanganannya memerlukan kerja sama oleh sebuah tim yang berusaha mengatasi kedua hal yang bersifat lokal dan hal yang bersifat sistemik.

Menanggapi beragam pertanyaan terkait terapi alternatif untuk menangani kanker, ia mengungkapkan bahwa kanker tidak bisa ditangani dengan terapi alternatif saja karena kanker bukanlah sesuatu penyakit yang pantas untuk diatasi dengan coba-coba tanpa bukti ilmiah yang pasti.

“Keterlambatan akibat terapi yang coba-coba yang paling fatal adalah keterlambatan saat pasien bertemu dokter untuk menjalani pengobatan secara medis pertama kalinya hingga menimbulkan kesulitan-kesulitan serta tentunya penurunan keberhasilan terapi,” tegas Mardiah.

Ajakan global melawan kanker setiap 4 Februari yang pertama kali digagas oleh IUCC (Union for International Cancer Control) kini menjadi agenda tahunan yang dikenal sebagai World Cancer Day (WCD).

Sepanjang tahun 2019 hingga 2021, tema Hari Kanker Sedunia adalah ”I am and I will” yang mempunyai inti ajakan dan dorongan kepada seluruh kalangan masyarakat karena siapa pun memiliki kesempatan untuk mencegah dan menanggulangi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kanker bagi diri sendiri maupun orang lain.

Pendidikan atau edukasi perlu diberikan kepada masyarakat untuk melakukan upaya deteksi dini dengan melakukan cek kesehatan secara berkala serta memeriksakan diri segera jika merasa ada sesuatu gejala yang kemungkinan berhubungan dengan kanker.

“Semakin dini kanker ditemukan maka pengobatan akan semakin mudah dan keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. Upaya-upaya deteksi dini menjadi PR bagi kita semua, tidak hanya para pelayan kesehatan dalam masyarakat,” terangnya.

Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya pencegahan karena bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk pencegahan kanker, kita disarankan untuk selalu berusaha melakukan gaya hidup sehat dan melakukan program CERDIK dan PATUH.

CERDIK sendiri merupakan singkatan dari langkah Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres. Sedangkan program PATUH meliputi Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet sehat dengan gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik dengan aman dan Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya.

“Semoga kita masing-masing dapat menjadi bagian dari perjalanan sejarah perang untuk membebaskan dunia dari kanker sesuai dengan peran, fungsi dan kemampuan kita masing-masing. I am and I will!” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Bakti Sosial Deteksi Dini Kanker Mulut Leher Rahim

    Tuesday,02 December 2008 - 16:25
  • Kalkulasi Faktor Risiko Kanker Payudara Perlu Dilakukan

    Tuesday,29 September 2020 - 14:26
  • Pengembangan Alat Deteksi Dini Kanker Nasopharynx

    Tuesday,06 February 2007 - 8:03
  • Pakar UGM: Pasien Kanker Harusnya Ditanggung Pemerintah

    Thursday,06 November 2014 - 15:24
  • Deteksi Dini Upaya Paling Ampuh Cegah Kanker

    Monday,31 October 2016 - 8:38

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual