Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru dan UGM menjalin kerja sama dalam memperkuat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan membuka lebih banyak peluang mata pencaharian bagi masyarakat khususnya di kawasan timur Indonesia melalui program Community, Resilience, and Economic Development (CaRED).
Setelah lima tahun berjalan, program ini telah mampu menghasilkan berbagai kontribusi yang signifikan bagi masyarakat setempat, baik di bidang energi terbarukan, mitigasi bencana, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, serta pencegahan krisis HAM dan penanganan konflik.
“Saya mengapresiasi segenap tim atas dedikasi serta kerja keras dalam melakukan riset dan membangun jejaring di lapangan,” ucap Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, H.E. Dr. Jonathan Austin, Kamis (13/2) di UGM.
Dalam kunjungannya ke UGM, ia menjadi pembicara dalam seminar penutupan program CaRED serta kuliah umum terkait gambaran hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru.
Saat membuka seminar tersebut, ia menyebutkan berbagai pencapaian yang telah diraih sepanjang berjalannya program ini, di antaranya pemasangan perangkat peringatan dini bencana di tiga lokasi, pelatihan bina damai terhadap puluhan pemuda di Papua, serta pembentukan lembaga-lembaga yang mendukung peningkatan penghasilan masyarakat di pedesaan.
Ia menyatakan bahwa hibah tersebut menjadi wujud komitmen serta kepedulian pemerintah Selandia Baru dalam dunia riset dan pendidikan, khususnya terhadap pembangunan nasional di Indonesia.
“Kami ingin Indonesia menjadi negara yang sukses dan kami ingin membantu untuk meraih itu,” ungkapnya.
Di samping berbagai capaian yang diraih, ia juga mengungkapkan bahwa terdapat banyak pelajaran dari proses kerja sama yang telah berlangsung. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap program yang telah diselesaikan, sebagai masukan bagi perencanaan dalam waktu ke depan.
“Terima kasih atas kemitraan yang sudah terbangun. Saya harap warisan ini bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun ke depan,” kata Jonathan.
Hibah dari pemerintah Selandia Baru melalui program CaRED diberikan kepada 13 tim peneliti untuk mengerjakan proyek pembangunan masyarakat dan pendampingan berbasis riset di berbagai lokasi di kawasan timur Indonesia.
Tujuan dari CaRED sendiri adalah untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia, termasuk dalam bidang sumber daya manusia dan kapasitas untuk menghadapi tantangan di dalam pembangunan.
Untuk mendukung program ini, turut dibangun kolaborasi dengan mitra nasional maupun internasional termasuk perguruan tinggi, komunitas lokal, pemerintah daerah, LSM, serta sektor industri.
“Program ini telah memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat dan berbagai komponen yang dilibatkan. Ini menjadi contoh yang baik bagaimana membangun kerja sama yang baik antara pemerintah dengan perguruan tinggi,” ucap Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M.
Pada kesempatan ini, UGM juga menyelenggarakan ekshibisi penerima hibah program CaRED yang akan menyajikan hasil, keluaran, serta pembelajaran yang didapat dari penelitian berbasis komunitas ini kepada stakeholder, institusi, dan masyarakat umum.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto AP