Fakultas Hukum (FH) UGM memperingati Dies Natalis ke-74 pada tahun ini. Berbagai rangkaian acara telah dilaksanakan untuk menyemarakkannya. Menjelang puncak acara pada Senin (17/2), Malam Kesenian diselenggarakan pada Jumat (14/2) malam di halaman FH UGM.
Pertunjukkan malam itu dimulai dengan penampilan tari dari Kagama Beksan dengan ‘Tari Kagama’-nya. Selain Kagama Beksan, beberapa tamu juga turut tampil memeriahkan malam itu, seperti Didik Nini Thowok dan Gama Band. Penampilan lainnya hadir dari para sivitas akademika FH sendiri, baik itu dari mahasiswa, dosen, hingga tendik.
Dekan FH UGM, Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H., LL.M., menyebut bahwa penampilan tersebut merupakan bukti bahwa sivitas akademika FH UGM tidak hanya memiliki kemampuan akademis semata. Namun, hal itu menunjukkan pula bahwa mereka juga memiliki kemampuan untuk berkesenian.
Selain berbagai penampilan seni, pada malam itu juga diumumkan berbagai pencapaian yang diraih oleh mahasiswa FH UGM selama setahun ke belakang, baik dalam tingkat regional, nasional, hingga internasional. Total sebanyak 82 prestasi diraih oleh FH UGM setahun ini, dengan sebaran 12 prestasi tingkat internasional, 65 tingkat nasional, dan 5 prestasi tingkat regional.
Rangkaian agenda lainnya yang dihadirkan FH UGM dalam Dies Natalis ke-74 ini, yaitu Fun Bike dan Fun Game yang dilaksanakan pada Minggu (16/2) pagi. Sama seperti malam kesenian, acara ini juga menunjukkan bahwa sivitas FH UGM juga memiliki minat dalam olahraga.
Sigit menyatakan dua rangkaian acara ini merupakan upaya untuk menguatkan tali silaturahmi. Penguatan tali silaturahmi tersebut, ia ungkapkan, tidak hanya antara sivitas akademika semata, melainkan juga kepada para alumni.
Semua hal itu, menurut Sigit, untuk menguatkan semangat yang dibawa dalam penyelenggaraan Dies Natalis ke-74 ini yang terangkum dalam bahasa latin “Ci vis Pacem Para Iustitium”. Semangat itu memiliki arti “barang siapa yang ingin membawa perdamaian maka tegakkanlah kedamaian”.
Sigit menuturkan bahwa semangat itulah yang selama ini ditanamkan kepada para sivitas akademika FH UGM. “Sejak mereka mahasiswa, kami selalu berupaya untuk menanamkan semangat tersebut. Jadi, ke manapun setelah mereka lulus nanti, semangat tersebut tetap mereka bawa. Nantinya mereka akan berkomitmen untuk menegakkan keadilan di manapun mereka berkiprah nantinya, demi membawa kedamaian di Indonesia ,” paparnya.
Terakhir, Sigit berharap di usia ke-74, FH UGM dapat terus berkontribusi untuk menegakkan keadilan di negeri ini. Selain itu, ia juga berharap reputasi FH UGM dapat menjulang semakin tinggi, tidak hanya di tingkat nasional saja, tapi hingga global pula. “Sebagai fakultas hukum tertua di Indonesia tentu kami akan terus berupaya untuk menjadi panutan bagi lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Hakam