![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/18022015819886161901472646-766x510.jpg)
UGM menjadi tuan rumah penyelenggaraan The CIMPA Research School on Group Actions in Arithmetic and Geometry pada 17-28 Februari 2020. Diikuti 65 peserta dari berbagai negara, kegiatan ini menjadi kelanjutan dari SEAMS school yang diselenggarakan di UGM pada tahun 2015 silam.
“Kegiatan ini memiliki misi untuk memajukan riset-riset di bidang matematika,” ucap Thierry Mare, Atase Kerja Sama Sains & Teknologi Institut Francais Indonesia saat membuka gelaran ini, Senin (17/2).
Topik-topik yang akan dibahas di dalam sekolah ini meliputi finite fields, coding theory, covering spaces, representation theory, modular forms dan Galois theory. Setiap kelas terdiri atas 6 jam kuliah serta 3 jam sesi training untuk menyelesaikan latihan dan komputasi. Pembelajaran ini, menurut Thierry, akan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dunia, termasuk secara khusus bagi negara berkembang seperti Indonesia.
Dari 65 peserta yang mengikuti CIMPA Research School, 25 di antaranya merupakan mahasiswa asing. Di samping itu, kegiatan ini juga turut melibatkan dosen tamu dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia, seperti Universiteit Leiden, Sorbonne Université, Université Blaise Pascal Clermont-Ferrand, dan Università Roma Tre.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk mempertemukan para peneliti,” katanya.
Sekolah riset ini akan membantu para mahasiswa untuk memperoleh latar belakang terhadap relasi antara simetri di dalam geometri, analisis, dan teori angka. Konsep grup sendiri sangat sentral pada keseluruhan matematika modern.
Dalam teori angka dan geometri, di mana grup mengambil peran yang sentral dalam berbagai bentuk seperti symmetry groups, Galois groups, fundamental groups, reflection groups dan permutation groups, unifikasi konseptual secara jelas tergambarkan.
Centre International de Mathématiques Pures et Appliquées (CIMPA) merupakan organisasi non-profit yang mempromosikan riset di bidang matematika di negara-negara berkembang. Berlokasi di Nice, CIMPA termasuk dalam UNESCO Category 2 centre dan telah menyelenggarakan serta mendukung beragam aktivitas di negara-negara berkembang di seluruh dunia.
“Terima kasih UGM yang telah mendukung dan menjadi tuan rumah dari acara ini. Saya sangat senang CIMPA School bisa kembali diadakan di kota ini,” ucap perwakilan CIMPA, Lydia Hernandez.
Di samping sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa, acara ini menurutnya telah mempertemukan matematikawan di seluruh dunia. Hal ini menjadi penting karena perkembangan dunia saat ini menuntut kebutuhan akan matematikawan yang memiliki keterampilan tinggi.
Ia pun berpesan kepada para peserta agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menimba ilmu serta membangun diskusi yang produktif untuk menghasilkan kontribusi nyata.
“Pergerakan dunia semakin cepat maka kita harus siap menghadapinya. Belajarlah bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuanmu, tapi bagaimana kalian pun bisa berkontribusi bagi pembangunan negara kalian masing-masing,” ungkapnya.
Penulis: Gloria