• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kisah Inspiratif Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM

Kisah Inspiratif Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM

  • 19 Februari 2020, 15:39 WIB
  • Oleh: Ika
  • 9491
  • PDF Version
 Dua Kisah Inspiratif  Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM
Dua Kisah Inspiratif Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM
 Dua Kisah Inspiratif  Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM
Dua Kisah Inspiratif Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM
 Dua Kisah Inspiratif  Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM
 Dua Kisah Inspiratif  Mahasiswa dalam Keterbatasan Berhasil Lulus Cumlaude di UGM

Impian bisa didapat dengan tekad dan perjuangan keras. Seperti Ahmad Suyoko dan Muhammad Erwin Althaf yang tidak pernah menyerah dengan keadaan. Keduanya berhasil membuktikan keterbatasan materi maupun fisik dan tidak menghalangi mereka meraih cita-cita, bahkan berhasil lulus dengan predikat cumlaude dari UGM.

Ahmad Suyoko (23) merupakan anak ke-3 dari lima bersaudara pasangan Alm. Tayeb dan Nurlaila yang berasal dari Tepas, Sumbawa Barat, NTB. Meskipun hidup dengan  keterbatasan ekonomi, tak lantas memupuskan impiannya untuk bisa mengejar pendidikan hingga bangku pendidikan tinggi.

“Almarhum bapak adalah petani dan ibu merupakan ibu rumah tangga biasa. Walapun orang tua saya hanya orang biasa tetapi mereka sangat mengedepankan pendidikan anak-anaknya,” jelasnya pada wartawan, Rabu (19/2) usai menjalani prosesi wisuda program sarjana dan diploma periode II tahun 2019/2020.

Hal tersebut pun terbukti, kedua kakaknya telah berhasil lulus kuliah dari UPI dan IPB. Dan saat ini pun dia berhasil menyusul kakak-kakaknya dalam menyelesaikan studi sarjana dari Fakultas Biologi UGM dengan IPK 3,78 dan meraih perdikat cumlaude . Sementara sang adik saat ini juga tengah menjalani studi di Universitas Brawijaya, sedangkan adik bungsunya tengah menyiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi tahun ini.

Ahmad masih ingat betul perkataan ayahnya yang selalu menekankan pentingnya pendidikan. Pendidikan dimata sang ayah merupakan jalan yang dapat mengubah kondisi seseorang.

“Bapak bilang pendidikan itu nomor satu. Pendidikan bisa merubah kita dari kondisi yang sekarang,”ucap alumnus SMA Negeri  1 Sumbawa Besar.

Tak ingin mengecewakan orang tua, dia pun tekun belajar untuk menggapai impian bisa menjadi seorang peneliti di masa depan. Hasil rupanya tidak pernah mengkhianati usaha. Berbagai prestasi berhasil diraihnya saat sekolah. Di bangku SD menjadi finalis OSN IPA tingkat nasional, lalu saat SMP menjadi finalis OSN Biologi tingkat kabupaten, dan saat SMA menjadi finalis OSN Biologi tingkat nasional.

Berkat kemampuan akademik yang  bagus akhirnya mengantarkan Ahmad bisa kuliah di UGM dan mendapatkan beasiswa dari perusahaan daerah di Sumbawa. Bahkan, dia menjadi orang pertama dari kampungnya yang kuliah di UGM.

Saat kuliah, dia pun berhasil menyumbangkan medali emas dari Olimpiade Sains Mahasiswa bidang Biologi (2019) dan medali perak Olimpiade Nasional MIPA Perguruan Tinggi bidang biologi (2019). Tak hanya itu, Ahmad juga pernah berpartisipasi dalam sekolah musim panas di Chungnam National University, Korea Selatan melalui skema Global Korea Scholarship for ASEAN Countries’ Science and Engineering Students.

Sementara Nurlaila menyampaikan ucapan syukur, anak-anaknya telah berhasil menyelesaikan studi. Hal tersebut tak luput dari semangat dan kegigihan anak-anaknya dalam belajar.

“Bersyukur cita-cita sudah berhasil. Saya selalu mendoakan yang terbaik bagi mereka,” tuturnya.

Nurlaila mengatakan dia sempat merasa tidak yakin bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi. Terlebih dengan kondisi hanya suami yang bekerja sebagai petani dengan penghasilan tidak seberapa.

“Sempat merasa apa ya bisa menyekolahkan anak-anak sampai tinggi. Namun, suami selalu meyakinkan pasti bisa, bagaimanapun caranya dan dia pun mendorong anak-anak cari beasiswa. Alhamdulilah semua anak-anak bisa kuliah dengan beasiswa,” paparnya.

Kisah lain yang menginspirasi adalah yang dialami Muhammad Erwin Althaf. Walapun menjadi penyandang disabilitas tuna rungu, Althaf dapat menyelesaikan studi dari Fakultas Peternakan UGM. Dia mengalami tuli parsial sejak lahir dan hanya bisa mendengar suara dengan desibel tinggi, seperti bunyi klakson, tepuk tangan, dan keriuhan

Althaf mengatakan tidak merasakan kesulitan yang berarti selama kuliah karena juga dibantu teman-temanya. Di kelas dia masih bisa memahami materi yang disampaikan dosen melalui power point atau tulisan di papan. Kendati begitu, bukan berarti dia sama sekali tidak pernah mengalami kesulitan di kelas.

“Kesulitan kalau dosen menjelaskan tidak disampaikan secara visual dan materi berbeda dengan yang ada power point,” jelas pria kelahiran Semarang, 30 Januari 1995 ini.  

Althaf adalah anak pasangan Dr. drg. Edi Sumarwanto, M.M., MH.Kes dan drg. Eny Rusdaningsih, Sp.KG. Terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Althaf kehilangan pendengaran sejak lahir.

“Althaf ini anak berkebutuhan khusus sejak lahir, tapi kami tetap memperlakukannya seperti kakak-kakaknya tidak dibedakan,” katanya.

Walau memiliki keterbatasan, Althaf termasuk mandiri. Buktinya dia berani hidup jauh dari orang tua dengan melanjutkan pendidikan SMA di Yogyakarta. Berkat ketekunan dalam belajar menjadikannya selalu memiliki nilai akademik yang bagus. Althaf pun berhasil masuk UGM tanpa tes melalui jalur SNMPTN Undangan dan kini lulus dengan IPK 3,51 dengan predikat cumlaude.

“Kami mengucapkan terima kasih pada UGM yang tidak membedakan anak berkebutuhan khusus saat kuliah,”katanya.

Penulis: Ika
Foto: Vino Abdurahman

 

Berita Terkait

  • Katrina Lulus Tercepat, Sekaligus Cum laude

    Wednesday,15 August 2007 - 15:53
  • Kisah Inspiratif Tiara Mengejar Mimpi Kuliah di UGM di Tengah Keterbatasan

    Monday,10 August 2020 - 14:54
  • Direktur Sugar Group Lulus Doktor Cumlaude

    Friday,07 September 2012 - 19:22
  • Kuliah Sambil Kerja, Esa Tetap Lulus Cumlaude

    Thursday,20 February 2014 - 13:48
  • Keterbatasan Fisik Tak Halangi Eki Kuliah di UGM

    Tuesday,18 August 2015 - 15:50

Rilis Berita

  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual