• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemda DIY Perlu Mendorong Warganya Beralih Menggunakan Trans Jogja

Pemda DIY Perlu Mendorong Warganya Beralih Menggunakan Trans Jogja

  • 21 Februari 2020, 13:41 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2904
  • PDF Version
Pemerintah DIY Perlu Mendorong Warganya Beralih Menggunakan Trans Jogja

Keberadaan transportasi publik di kota besar sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan layanan moda transportasi bagi mobilitas warga kota setiap hari. Begitu pula dengan keberadaan Bus Trans Jogja yang beroperasi di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Saat ini terdapat 128 bus Trans Jogja yang melayani hingga 15 ribu orang penumpang setiap harinya. Namun, demikian layanan transportasi publik ini dinilai masih kurang dari sisi fasilitas sarana dan prasarana. Bahkan, dari jumlah armadanya dinilai belum memenuhi seluruh kebutuhan pengguna Trans Jogja. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dari pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna moda transportasi ini. Hal itu mengemuka dalam Seminar bulanan yang bertajuk Ojek Online, Ancaman, Pelengkap atau Nothing bagi Bus Trans Jogja? yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM di ruang seminar Pustral UGM, Jumat (21/2).

Tim Ahli Pustral, Dr. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T., mengatakan setiap kota besar di seluruh dunia memiliki transportasi publik sebagai standar bagi kota yang dianggap layak huni. Namun begitu, salah satu tantangan bagi pemerintah DIY adalah mendorong warganya berpindah menggunakan transportasi publik dari sebelumnya hanya menggunakan kendaraan pribadi.

Menurutnya, tantangan tersebut tidak mudah jika layanan Trans Jogja belum dioptimalkan disamping mengoptimalkan rute layanan yang menjangkau seluruh lapisan warga masyarakat dan wisatawan. “Dari sisi layanan sudah cukup baik, tapi bagaimana caranya mengusahakan orang mau naik bis kota? Di Singapura misalnya jika naik transportasi publik pengeluaran mereka per bulan hanya 7 persen untuk transportasi, jika  tidak makan biayanya akan lebih besar, sebab dari biaya parkir dan sebagainya,” katanya.

Sementara keberadaan aplikasi ojek online menurutnya tidak berdampak langsung pada moda transportasi publik Trans Jogja. Sebab, pengguna ojek online di DIY lebih didominasi oleh pengguna baru dibandingkan dengan pengguna bus Trans Jogja. “Jika mereka (pengguna Trans Jogja) tidak dapat mengakses bus Trans Jogja kemungkinan kembali ke sepeda motor atau minta diantar,” katanya.

Untuk meningkatkan jumlah pengguna Trans Jogja ia menyarankan untuk dilakukan peningkatan kualitas layanan misalnya memberikan promo voucher hingga tiket gratis. “Selian itu, memperluas jangkauan dan perbaikan rute serta sosialisasi kampanye naik bus Trans Jogja,” ujarnya.

Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Dani Istiarto, menuturkan pengelolaan Trans Jogja dipegang oleh pemerintah provinsi. Namun begitu, salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pemkot untuk mendorong pengguna layanan Trans Jogja adalah menerapkan kebijakan car free day di daerah kawasan Malioboro yang dilakukan setiap hari Selasa Wage. “Di hari itu hanya bus Trans Jogja, andong dan becak yang boleh melewati jalan Malioboro,” katanya.

Ia menambahkan rencananya pemkot juga akan menerapkan hal yang sama di kawasan tertentu untuk kegiatan car free day. Selain itu, pihaknya juga akan menerapkan pajak parkir progresif dan ada kenaikan tarif parkir cukup tinggi di kawasan Malioboro untuk mendorong warga masyarakat naik Trans Jogja.

Ia sempat menyinggung persoalan Trans Jogja yang selama ini masih kurang dalam perbaikan sarana dan prasarana karena alokasi pendanaan masih sangat minim. “Subsidi Rp7,2 miliar per bulan saya kira masih sangat kurang untuk penambahan sarana dan prasarana. Belum lagi pengadaan bus butuh biaya besar. Sekarang hanya 128 bus, perhitungan kita, DIY perlu minimal 500 bus dengan jalur trayek yang dioptimalkan,” katanya.

Penulis: Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Jumlah Pengguna Trans Jogja Menurun

    Wednesday,25 June 2008 - 14:29
  • Bus Trans Jogja, 8000 Orang/Hari

    Monday,17 March 2008 - 9:43
  • Mahasiswa UGM Usung Ide TransApp untuk Memudahkan Pengguna Trans Jogja

    Wednesday,08 February 2017 - 10:17
  • Terus Merugi, Rute Trans Jogja Segera Ditata

    Monday,01 August 2011 - 12:48
  • KTM UGM untuk Tiket Trans Jogja

    Tuesday,06 September 2011 - 11:19

Rilis Berita

  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung
  • Revitalisasi Sistem Ekonomi Pancasila 23 May 2022
    Indonesia memiliki budaya dan keunikan yang sangat beragam. Kekhasan keberagaman Indonesia juga t
    Satria
  • Raih Doktor Usai Kaji Callisto Eye Operasi Katarak 23 May 2022
    Mahasiswa program d
    Ika
  • Penutur Bahasa Indonesia Capai 300 Juta Jiwa 23 May 2022
    Pengguna bahasa Indonesia diketahui telah dipakai oleh lebih dari 300 juta penutur di dunia. Juml
    Gusti
  • Budi Karya Sumadi Terima Anugerah Doktor Kehormatan UGM 23 May 2022
    Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Ir. Budi Karya Sumadi, menerima Anugerah Doktor Kehormatan (Dokt
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual