Di dalam tubuh manusia xenobiotik umumnya memberikan pengaruh pada sistim dan fungsi normal tubuh. Pengaruh bisa sesuatu yang diharapkan, seperti efek terapetik obat, yaitu efek untuk penyembuhan penyakit atau menghilangkan gejala penyakit. Namun, dapat pula pengaruh yang berupa sesuatu yang tidak diharapkan, seperti efek samping atau toksik
Demikian disampaikan Prof Dr Sugiyanto SU Apt, saat mengucapkan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar pada Fakultas Farmasi UGM, Selasa, (29/8), di balai Senat UGM. Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini, mengangkat pidato pengukuhan berjudul “Peran Aktivasi Metabolik Pada Toksikologi Biokimiawi Xenobiotikâ€.
Melalui proses metabolisme dan proses ekskresi tubuh, kata dia, xenobiotik mampu menghilangkan semua pengaruh yang timbul. Telah lama diketahui bahwa karena sifatnya yang suka lemak, maka banyak xenobiotik tidak akan dikeluarkan dari tubuh bila tidak didahului proses perubahan struktur kimia melalui metabolisme.
“Sebagai contoh, pentobartial yang diperkirakan bisa tinggal didalam tubuh selama 100 tahun manakala tidak terjadi proses metabolisme/biotranformasi dalam tubuhâ€, ujar Sekretaris Bagian Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi UGM 1993-1994. Oleh karena itu, bagi Sugiyanto, metabolisme memegang arti penting dalam proses eliminasi xenobiotik. (Humas UGM)