• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pendidikan Tinggi Kedokteran Harus Responsif dan Antisipatif di Era Revolusi Industri 4.0

Pendidikan Tinggi Kedokteran Harus Responsif dan Antisipatif di Era Revolusi Industri 4.0

  • 01 Maret 2020, 07:46 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3144
Pendidikan Tinggi Kedokteran Harus Responsif dan Antisipatif di Era Revolusi Industri 4.0

Pendidikan tinggi kedokteran dan kesehatan tidak dapat terlepas dari pengaruh era revolusi industri 4.0. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., Staf Ahli Kemenristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional RI, ketika menjadi pembicara kunci acara “Annual Scienctific Meeting 2020” Sabtu (29/2) di Auditorium FKKMK UGM. Acara ini diselenggarakan oleh KAGAMA Kedokteran untuk merayakan peringatan Dies FKKMK ke-74, HUT RSUP Dr. Sardjito ke-38, HUT RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro ke-92, dan HUT RSA UGM ke-8.

Ali Ghufron menjelaskan dalam era revolusi industri 4.0 atau yang disebutnya era disrupsi ini, inovasi di bidang pendidikan, termasuk pendidikan kedokteran, harus memperhatikan berbagai karakteristik dan kecenderungan masyarakat di era ini. Hal itu seperti serba digital, internet of thing, big data, artificial intelegence, roboting, augmented reality, dan lain sebagainya.

Dalam menanggapi hadirnya era ini, menurut Ghufron, Dikti telah mentransformasi peran perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang bukan hanya sebagai agent of education and research tapi juga menjadi agent of culture, knowledge, and technology transfer. Ia menyebut perguruan tinggi didorong agar lulusannya mampu menjadi agent of economic development.

Dengan demikian, tantangan dari pendidikan tinggi kedokteran, termasuk FKKMK UGM, adalah mengupayakan penelitian dan inovasi teknologi tepat guna di bidang kesehatan. “Di era ini sudah seharusnya hadir teknologi seperti hello doc, online consultation, automatic reading health test, telemedicine EKG yang bisa dibaca kapan saja dan di mana saja,” ungkapnya.

Sementara untuk bidang farmasi, Ghufron menerangkan tantangannya adalah kemandirian dalam penyediaan bahan baku obat dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Ia mengungkapkan bahwa dari Data BPOM RI tercatat industri farmasi di Indonesia berkisar 280 perusahaan, tetapi industri untuk bahan bakunya minim, sehingga 95 persen bahan harus impor dari luar negeri.

Ghufron menuturkan bahwa kontribusi pendidikan tinggi kedokteran, kesehatan, serta farmasi saat ini semakin dituntut untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih tinggi dalam era Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). “Mahalnya alat kesehatan dan harga obat masih menjadi tantangan untuk mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) yang pada tahun 2019 belum tercapai,” paparnya.

Tiga komponen pokok yang Ghufron haruskan untuk beradaptasi di era distrupsi ini ialah mahasiswa, sarana prasarana, dan dosen. Ketiga komponen pokok ini, menurutnya, menjadi penting dalam menciptakan atmosfer pendidikan.

“Mahasiswa saat ini kebanyakan dari generasi Z merupakan digital native yang sehari-harinya berinteraksi, bahkan tidak bisa lepas dari dunia yang serba digital. Sebaliknya dosen yang didominasi generasi baby boomers dan generasi X merupakan digital immigrant. Kesenjangan antara dosen dan mahasiswanya ini, membuat mereka perlu untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat beradaptasi dengan mahasiswanya, utamanya dalam proses mengajar,” terangnya.

Terakhir, Ghufron mengingatkan bahwa hanya fakultas atau pendidikan tinggi kedokteran, kesehatan, dan farmasi yang responsif dan antisipatif nantinya dapat terus eksis dan kontributif. “Pendidikan tinggi diharapkan tidak hanya terhadap orientasi pengembangan kurikulum dan learning outcome yang sesuai kebutuhan pembangunan, tetapi juga memikirkan bagaimana bisa hilirasis ke industri,” pungkasnya.

Penulis: Hakam

Berita Terkait

  • Perguruan Tinggi Harus Responsif Terhadap Kebutuhan Industri

    Friday,09 March 2018 - 16:09
  • Hadapi Revolusi Industri, Fakultas Farmasi UGM Lakukan Reorientasi Kurikulum

    Thursday,27 September 2018 - 13:34
  • Perguruan Tinggi Diharapkan Cetak SDM Berdaya Saing

    Thursday,06 December 2018 - 15:48
  • Presiden Dorong Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Praktisi dan Industri

    Tuesday,27 July 2021 - 18:10
  • Kemenristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Pembelajaran Online

    Monday,21 May 2018 - 14:33

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual