Kawasan sungai dan pantai merupakan wilayah yang memiliki kecenderungan berkembang lebih pesat dibanding kawasan lainnya. Disamping, posisinya yang strategis, kawasan ini dinilai rentan terhadap bencana dan kerusakan lingkungan. Banjir karena tersumbatnya alur muara sungai dan kanal-kanal pembuangan, serta terhambatnya jalur transportasi baik di muara sungai maupun di pintu pelabuhan akibat sedimentasi menjadi suatu permasalahan yang hingga saat ini belum tertangani. Metode pemeliharaan alur dengan kapal keruk secara rutin, peralatan berat, atau melakukan pembangunan konstruksi sipil seperti jetty, pemecah gelombang, bangunan ambang bawah air bukan solusi yang tepat, karena biaya yang dikeluarkan terlalu mahal. Terobosan bidang rekayasa pemeliharaan alur pun kemudian dilakukan dengan dengan metode fludiasi.
Demikian disampaikan Ir Muh Arsyad Thaha MT saat mempertahankan desertasi berjudul “Sistim Fludiasi Untuk Rekayasa Pemeliharaan Alurâ€, Rabu, (30/8), diruang seminar Sekolah Pascasarjana UGM.
Metode fludiasi, kata Muh Arsyad, memiliki keterbatasan dalam aplikasinya yaitu tidak efisien ketika digunakan pada daerah yang luas, alur yang panjang, sedimen dengan kohesifitas tinggi, serta sedimen yang berbutir lebih kasar dari pasir. Meski begitu, metode ini dinilai relatif murah, mudah dan ramah lingkungan.
Hasil peneltian yang dilakukan dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanudin Makasar ini, mampu memberikan sumbangan berarti bagi perkembangan IPTEK. Meningkatkan kelayakan teknis dari teknologi fluidasi untuk diterapkan di lapangan, serta menarik minat berbagai pihak untuk mendukung pengembangan teknologi alternative yang murah dan mudah.
“Penerapan teknologi ini mampu mengatasi banjir dan terganggunya lalu lintas transportasi air oleh sedimentasiâ€, ujar pria kelahiran Bikeru 25 Juni 1960.
Selain itu, teknologi fluidasi dapat diaplikasikan sebagai sub system untuk meningkatkan kapasitas pemompaan pasir (sand by passing), pengurasan waduk, bendung dan saluran irigasi, serta memelihara kanal-kanal pembuangan kota.
Promovendus dalam ujiannya dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, sekaligus meraih gelar doktor dalam Bidang Ilmu Teknik Sipil. Bertindak selaku promotor Prof Dr Ir Nur Yuwono Dip HE dan ko-promotor Dr Ir Radianta Triatmadja serta Dr Ir H Nizam MSc DIC (Humas UGM).