Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan upaya pencegahan penularan virus corona dengan mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan Dini Terkait COVID-19. Melalui Surat Edaran Nomor: 1285/UN1.P/SET-SR/TR/2020, Rektor UGM, Prof. Ir.Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., ASEAN., Eng., mengimbau seluruh sivitas akademika UGM untuk menangguhkan perjalanan ke luar negeri, terutama di negara-negara terdampak COVID-19.
“Pertimbangan utama UGM mengeluarkan surat edaran ini untuk kehati-hatian, supaya sivitas UGM, maupun tamu, dan masyarakat sekitar lebih berhati-hati terhadap kesehatan, khususnya COVID-19,” jelas Sekretaris Rektor UGM, Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D., Senin (2/3) di UGM.
Gugup menjelaskan UGM berusaha mengantisipasi penyebaran virus corona ini dengan sebaik-baiknya. Selain mengeluarkan imbauan penangguhan perjalanan ke luar negeri, pihaknya juga menangguhkan sejumlah acara yang telah dijadwalkan untuk dilaksanakan beberapa bulan ke depan yang melibatkan tamu-tamu dari luar negeri baik mahasiswa maupun doseng asing hingga situasi aman dari sisi kesehatan.
“Kita sedang pertimbangkan untuk meng-cancel karena risiko tidak bagi yang datang saja kesini, tapi terutama kita sebagai tuan rumah yang memiliki tamu-tamu dari berbagai negara. Demi kepentingan yang lebih besar menunda acara-acara yang punya risiko tinggi pada kesehatan,” paparnya.
Saat ini UGM terus berkomunikasi dengan para tamu yang akan datang ke UGM dan melakukan penilaian bersama. Hasil asesmen nantinya akan dijadikan sebagai bahan pertimbangkan apakah kegiatan akan dilaksanakan atau ditangguhkan terlebih dahulu. Untuk penangguhan pelaksanaaan kegiatan dilakukan mengikuti perkembangan dan kebijakan dari pemerintah.
“Misalnya saja di bulan Juni akan banyak summer course yang banyak diikuti mahasiswa dari ASEAN, ada juga dari Jepang, Australia dan China. Ini kita pertimbangkan untuk ditunda sampai situasi aman dari sisi kesehatan,” katanya.
Gugup mengatakan saat ini UGM belum mengeluarkan larangan kunjungan ke UGM pada mahasiswa maupun dosen asing. Kendati begitu, pihaknya akan menghubungi mereka untuk menunda perjalanan ke UGM hingga situasi dinyatakan membaik dan aman.
Surat Edaran UGM terkait Kewaspadaan Dini Terkait COVID-19 berisikan lima poin utama. Selain mengimbau penangguhan perjalanan ke luar negeri, di dalamnya juga disampaikan imbauan pada sivitas UGM yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri terutama China, Korea, Jepang, Singapura, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Perancis, Inggris, Iran, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait dan Belanda diharapkan membatasi interaksi dengan sivitas UGM lainnya maupun anggota keluarga atau rumah tangga selama 14 hari sejak kepulangannya ke Indonesia. Jika dalam masa 14 hari tersebut mengalami demam, batuk, pilek, sesak dan lainnya, para sivitas akademika dimohon untuk segera periksa ke poli paru RSUP dr. Sardjito dan mengirimkan hasil check up lewat email ke kelembagaan@ugm.ac.id.
Sivitas UGM juga diminta untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun, mengonsumsi makanan sehat agar lebih meningkatkan daya tahan tubuh dan meminimalkan kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan. Selain itu, sivitas akademika diminta untuk melindungi diri dari lingkungan dengan memakai masker dan mengurangi interaksi dengan sesama sivitas UGM lainnya maupun anggota keluarga atau rumah tangga bagi yang mengalami gejala-gejala influenza.
Imbauan berikutnya sivitas UGM diminta agar secara aktif melakukan upaya kewaspadaan influenza termasuk SARS dan COVID-19 di unit kerja masing-masing dengan melakukan penyebaran informasi atau literasi kesehatan tanpa membuat panik. Unit kerja didorong menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun atau handrub berbasis alkohol di setiap ruangan/tempat-tempat strategis. Membuat ketentuan agar cleaning service lebih sering membersihkan tempat yang sering terpegang tangan seperti meja terutama dalam ruang-ruang rapat, gagang pintu, gagang jendela, papan tombol lift, pegangan atau rel tangga dan lain-lain dengam disinfektan (larutan kaporit 0,1% sesuai standar WHO)
“Saat ini kita sediakan hand sanitizer di unit-unit kerja, ruang meeting dan persensi. Selain itu, juga kita sediakan masker sehingga jika diperlukan siapa saja bisa menggunakan fasilitas tersebut,” terang Gugup.
Penulis: Ika