Hasil pemeringkatan QS World University by Subject 2020 yang dirilis pada Rabu (4/3) menempatkan UGM pada peringkat pertama di Indonesia dalam 6 bidang. Keenam bidang ini adalah Arts & Humanities, Geography, Business & Management Studies, Development Studies, Law, serta Sociology.
Selain itu, UGM juga masuk ke dalam jajaran 100 besar dunia untuk bidang Development Studies, serta 200 besar pada bidang Agriculture & Forestry, Modern Languages, Geography, dan Sociology.
“Untuk development studies kita berada pada posisi 51-100 dunia. Di bidang-bidang lain juga kita banyak mengalami peningkatan,” ujar Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, Kamis (5/3).
Pemeringkatan yang dilakukan oleh QS ini didasarkan pada empat kriteria utama, yaitu academic reputation, employer reputation, citations per paper, serta H-index.
Penilaian terhadap academic reputation diperoleh melalui survei yang dilakukan kepada akademisi di seluruh dunia, sedangkan employer reputation diperoleh melalui survei yang diikuti penerima kerja di berbagai sektor dan industri.
Sementara itu, citations per paper menghitung rata-rata jumlah sitasi yang diperoleh dalam tiap publikasi dan H-index merupakan indeks yang menghitung produktivitas dan dampak hasil publikasi dari para akademisi.
Dari 10 bidang yang telah mendapatkan penilaian pada tahun sebelumnya, sembilan di antaranya mengalami peningkatan yang signifikan. Pada bidang Engineering & Technology, misalnya, peringkat UGM naik dari 392 ke peringkat 355 dunia, sementara untuk bidang Social Sciences, peringkat UGM bergerak dari posisi 327 ke posisi 266 dunia.
Pada tahun ini, terdapat pula 7 bidang yang baru mendapatkan penilaian di tahun 2020, yaitu Arts & Humanities, Biological Sciences, Chemical Engineering, Law, Modern Languages, Sociology, serta Development Studies yang langsung menduduki posisi 100 besar dunia.
“Bidang yang baru tahun ini mendapat penilaian tapi langsung bisa masuk 100 besar dan 200 besar, itu hasil yang cukup membanggakan,” ujar Kepala Kantor Jaminan Mutu (KJM) UGM, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A.
Penulis: Gloria