Sultan Hamengku Buwono X bersama Rektor UGM, UNY, UII, Atmajaya dan Sanata Dharma mendeklarasikan “Jogjakarta Gembira Bersepeda” di Balairung Universitas Gadjah Mada, Jumat (1/9). Acara Deklarasi yang digagas oleh Jaringan Sepeda Hijau Kampus, didukung 5 kampus di Jogja, yaitu UGM,UNY, UII, Atmajaya dan Sanata Dharma.
Selain melakukan konvoi bersepeda yang di awali dari kampus Atmajaya dan berakhir di UGM, di setiap kampus, Sultan Hamengku Buwono X beserta rektor tiap universitas, menanam pohon untuk sebagai simbol gerakan peduli lingkungan.
“Saya harap, ini tidak berhenti pada simbolis semata, Kami berharap semua peserta yang ikut dekalarasi ini konsisten untuk naik sepeda sebagai alat transportasi dan polusi,†kata Sultan.
Seluruh pejabat di lingkungan Pemprov DIY, kata Sultan, pernah diinstruksikan untuk naik sepeda setiap hari Jumat. Namun belakangan ini budaya itu tak lagi dilakukan. “Saya berjanji mulai Jumat depan akan kembali bersepeda untuk menggugah kesadaran warga Yogya bahwa bersepeda bukan paksaan,” tutur HB X
Selama 4-5 tahun terakhir, menurut Sultan persoalan kualitas lingkungan di DIY menjadi perhatian khusus. Gubernur sendiri pernah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Bupati dan Walikota di DIY untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan menggunakan sepeda sebagai alternatif mengurangi polusi di kota Jogja.
Dalam acara kampanye bersepeda ini beberapa orang mendapat penghargaan yang berupa helm dan PIN. Di antaranya adalah Prof. Suhardi dari Fakultas Kehutanan UGM, Rektor Atmajaya Dr. Slamet Santosa dan beberapa karyawan serta mahasiswa.
Rektor UGM, Prof. Dr. Sofian Effendi mengatakan, bersepeda di Yogya pada masa lalu adalah keseharian dan ini mewarnai transportasi Yogya. Karena itu Yogya sempat mendapat predikat sebagai kota sepeda. “Saya dulu berangkat dari tempat kos saya di Bintaran Tengah ke Pagelaran di tahun 1964 juga naik sepeda,” tuturnya.
Diakui Drs Hendrie Adjie Kusworo MSc, bahwa selain konvoi dan pembacaan deklarasi, Jaringan Sepeda Hijau Kampus juga memberikan penghargaan bagi beberapa orang yang sudah menggunakan sepeda. “penghargaan tersebut berupa pemberian helm dan pin. Nilainya memang tidak seberapa, tapi semangat mereka yang konsisten menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, pantas mendapat apresiasi,†ujar salah satu penggagas Sepeda Hijau Kampus.
Bagi Ngadino, staf pegawai di UNY sekaligus pengguna sepeda merasa senang dan berharap kegiatan deklarasi ini benar-benar mampu mewujudkan Jogjakarta kembali menjadi kota sepeda ,â€Pengguna sepeda saat ini sudah jarang, sekarang lebih banyak motor yang bersliweran, padahal jalan-jalan di Yogyakarta itu pendek, lebih nyaman menggunakan sepeda,†katanya (Humas UGM).