• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Peneliti UGM: Keengganan Terlibat Konflik Sebabkan Banyak Perempuan Diamkan Hoaks di WhatsApp

Peneliti UGM: Keengganan Terlibat Konflik Sebabkan Banyak Perempuan Diamkan Hoaks di WhatsApp

  • 13 Maret 2020, 16:30 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2645
Peneliti UGM: Keengganan Terlibat Konflik Sebabkan Banyak Perempuan Diamkan Hoaks di WhatsApp

Sebuah riset dari tim di UGM yang melibatkan 1.250 responden perempuan di Indonesia menemukan bahwa kebanyakan perempuan cenderung mendiamkan misinformasi di grup WhatsApp karena mereka tidak ingin terlibat adu argumentasi dengan anggota lain di grup WhatsApp tersebut.

Riset dalam bentuk survei dan wawancara di Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Banda Aceh, dan Jayapura itu juga menemukan, jenis misinformasi yang paling banyak mereka terima adalah politik (87 persen), diikuti gosip personal (70 persen), isu agama (68 persen), dan isu kesehatan (49 persen).

Hoaks politik tersebut paling banyak diterima di grup WhatsApp teman atau alumni sekolah, yang juga merupakan sumber nomor satu untuk ujaran kebencian yang mereka terima. Meski mayoritas perempuan (74 persen) memilih mendiamkan hoaks tersebut, sebagian kecil responden aktif melawan misinformasi di dalam grupnya.

“Riset berjudul Grup WhatsApp dan Literasi Digital Perempuan Indonesia ini berupaya mengungkap bagaimana perempuan Indonesia menggunakan WhatsApp dan apa motivasi mereka, termasuk cara mereka menghadapi misinformasi dan ujaran kebencian,” kata Novi Kurnia, dosen Departemen Ilmu Komunikasi di Fisipol UGM yang menjadi koordinator penelitian, Jumat (13/3).

Penelitian yang merupakan salah satu pemenang hibah program WhatsApp Misinformation and Social Science Research Awards oleh Facebook/WhatsApp ini dilaksanakan pada masa Pemilihan Umum 2019, yaitu sejak masa kampanye hingga pengumuman pemenang pemilihan presiden.

Novi mengatakan ini merupakan studi berskala besar pertama tentang cara perempuan Indonesia menggunakan WhatsApp, salah satu mobile app terpopuler di Indonesia.

“Seiring bergesernya peran perempuan Indonesia dari semata peran tradisional sebagai istri dan ibu ke peran lebih aktif di kehidupan publik, penggunaan grup WhatsApp mewakili cara perempuan menavigasi peran domestik dan profesional mereka,” ungkapnya.

Studi ini menemukan, secara umum, kompetensi literasi digital para perempuan berada di tingkat moderat untuk berbagai kecakapan, tapi berada di tingkat relatif rendah untuk kecakapan kritis. Meski demikian, ada sejumlah kasus yang menunjukkan situasi di saat para perempuan memainkan peran penting sebagai “agen literasi digital” di dalam grup WhatsApp mereka.

Jika dibekali dengan pengetahuan dan kecakapan yang tepat, imbuhnya, perempuan memiliki peran strategis dalam melawan misinformasi dan ujaran kebencian digital, terutama menjelang Pilkada serentak 2020.

“Itulah mengapa riset ini ditindaklanjuti dengan serangkaian pelatihan literasi digital bagi perempuan. Pelatihan ini akan dilakukan di sejumlah daerah yang dinilai Bawaslu sebagai daerah rawan konflik dan misinformasi,” ucap Novi.

Peluncuran buku hasil riset ini dan rangkaian pelatihan ini akan dilakukan pada Senin 16 April 2020 di Fisipol UGM Yogyakarta dalam bentuk diskusi yang akan menghadirkan kalangan akademis, peneliti, dan aktivis yang bekerja untuk isu media dan perempuan.

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • UGM-WhatsApp Gelar Pelatihan Literasi Digital Untuk Perempuan

    Monday,19 October 2020 - 21:21
  • Pandemi Jadikan Perempuan di Daerah Konflik Menghadapi Persoalan Berlapis

    Tuesday,17 November 2020 - 10:45
  • Lawan Hoaks Covid-19 Japelidi Kampanye dalam 42 Bahasa Daerah

    Thursday,26 March 2020 - 12:57
  • Teliti Nilai Pekerjaan-Keluarga, Triana Raih Doktor

    Monday,17 September 2012 - 15:09
  • Pakar UGM: Konflik Lampung Bagian Dari Konflik Sebelumnya

    Thursday,01 November 2012 - 19:23

Rilis Berita

  • Arie Sujito: Jadikan KKN Sebagai Panggilan Jiwa 06 June 2023
    Wakil Rektor Bidang  Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Universitas GAdja
    Gusti
  • Guru Besar Baru UGM Ratna Susandarini Angkat Pentingnya Revitalisasi Taksonomi 06 June 2023
    Krisis biodiversitas akibat kerusakan habitat, alih fungsi lahan, dan eksploitasi
    Gloria
  • Hakikat HAM 06 June 2023
    Oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
    Universitas Gadjah Mada
  • LPPT UGM Raih Penghargaan dari Kemenkes RI 06 June 2023
    Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM mendapat penghargaan dari Menteri Keseha
    Gusti
  • Tim Softball Puteri UGM Juara 2 UGM Softball Cup 2023 06 June 2023
    Tim softball puteri UGM berhasil menyabet juara 2 dalam kejuaraan UGM Softball Cup 2
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual