• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar UGM: Tidak Perlu Lockdown Kampung dan Penyemprotan Disinfektan di Jalan

Pakar UGM: Tidak Perlu Lockdown Kampung dan Penyemprotan Disinfektan di Jalan

  • 31 Maret 2020, 12:50 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 13559
Pakar UGM: Tidak Perlu Lockdown Kampung dan Penyemprotan Disinfektan di Jalan

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, masyarakat beberapa desa mengambil inisiatif untuk melakukan lockdown dan membatasi aktivitas keluar masuk wilayah mereka. Menanggapi hal tersebut, Koordinator tim respons COVID-19 UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, menyebutkan hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan.

“Ada beberapa hal yang tidak perlu, misalnya penyemprotan disinfektan di lingkungan, disinfektan tubuh, membuat posko lockdown dan kumpul-kumpul untuk menjada posko itu tidak perlu, bahkan berisiko karena akhirnya orang berkumpul. Tujuannya memang baik, tapi karena improvisasi sendiri bisa justru meningkatkan risiko,” jelasnya.

Masyarakat menurutnya terlalu mudah menggunakan kata lockdown sehingga justru menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Lockdown yang dilakukan sendiri oleh masyarakat dengan mendirikan posko yang dijaga oleh sejumlah orang justru menimbulkan risiko tersendiri karena menjadi lokasi berkumpul.

“Lockdown sendiri-sendiri juga bisa meningkatkan kecurigaan terhadap orang yang tidak dikenal, dan bila tidak hati-hati bisa meningkatkan terjadinya kekerasan sosial. Ini perlu diwaspadai karena jika sering terjadi situasi menjadi tidak kondusif,” imbuh Riris.

Selain itu, ia juga meluruskan pandangan terkait penyemprotan disinfektan yang banyak dilakukan di kawasan permukiman. Penyemprotan disinfektan, jelasnya, dilakukan pada benda-benda yang digunakan oleh banyak orang, tetapi tidak perlu dilakukan di jalanan atau tempat-tempat terbuka.

“Perlu disinfektan, tapi tidak sampai di jalan atau di tempat terbuka,” ucapnya.

Ia menyayangkan banyak orang justru lebih percaya pada informasi yang beredar di media sosial dibandingkan informasi dari media edukasi resmi seperti dari Kementerian Kesehatan ataupun BPBD. Masyarakat, menurutnya, perlu diberi edukasi agar dapat memahami langkah pencegahan yang benar.

Social distancing, ujarnya, tetap menjadi cara yang efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19, di samping menjaga kebersihan dengan cuci tangan secara rutin karena sebagian besar transmisi terjadi melalui tangan.

“Sampai saat ini yang masih menjadi dasar untuk melakukan pencegahan adalah social distancing, kebersihan tangan, etiket batuk, dan jauhkan diri dari keramaian. Ini masih tetap berlaku sama, baik kemarin, sekarang, ataupun besok. Kalau itu bisa kita suarakan terus menerus maka masyarakat bisa diedukasi agar tidak lakukan berbagai macam hal,” kata Riris.

Dalam kesempatan yang sama, ia memberikan paparan terkait skenario penyebaran Covid-19 beserta beragam skenario intervensi. Outbreak Covid-19 di Indonesia, terangnya, tidak terjadi pada saat yang bersamaan, tetapi bisa secara bergantian. Karena itu, puncak outbreak pun bisa berbeda-beda di setiap wilayah.

Agar penanganan Covid-19 bisa dijalankan dengan efektif, menurutnya pemerintah perlu menjaga agar tidak muncul kasus di daerah-daerah yang belum mengalami outbreak karena ada perpindahan orang-orang dari wilayah yang sudah terjadi outbreak.

“Paling banyak di Jakarta dan beberapa kita lain sehingga yang jadi masalah adalah di banyak daerah yang belum terjadi outbreak. Karena itu kebijakan tidak ada mudik perlu diberlakukan,” ungkapnya.

(Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Pakar UGM Paparkan Penggunaan Disinfektan Yang Tepat Cegah Penyebaran Covid-19

    Monday,06 April 2020 - 16:50
  • PK4L dan Gelanggang Bergerak Semprot Cairan Disinfektan

    Monday,23 March 2020 - 14:51
  • 354 Mahasiswa UGM Ikuti KKN Daring Peduli Covid-19

    Wednesday,06 May 2020 - 13:55
  • Dosen UGM Buat Bilik Disinfektan

    Thursday,26 March 2020 - 16:06
  • Penerapan Lockdown Harus Dibarengi Penguatan 3T

    Friday,05 February 2021 - 12:48

Rilis Berita

  • Mahasiswa S1 Antropologi Budaya Lakukan Penelitian Kehidupan Petani Sayur di Brebes 01 February 2023
    Sebanyak 80 mahasiswa Program Pendidikan S1 Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
    Agung
  • Pakar UGM: Penting Bangun Relasi Sosial Dengan Lingkungan Untuk Cegah Penculikan Anak 01 February 2023
    Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa wak
    Ika
  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual