• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Karantina Wilayah Perlu Diterapkan di Zona Merah Covid-19

Karantina Wilayah Perlu Diterapkan di Zona Merah Covid-19

  • 30 Maret 2020, 21:34 WIB
  • Oleh: Satria
  • 2341
Karantina Wilayah Perlu Diterapkan di Zona Merah Covid-19

Social distancing menjadi salah satu upaya yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Meski pembatasan aktivitas di tempat umum yang telah diterapkan selama dua minggu terakhir dirasa bermanfaat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah yang terdampak, menurut Koordinator tim respons COVID-19 UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, karantina wilayah perlu diterapkan di daerah yang telah ditetapkan sebagai zona merah.

“Moderate social distancing saat ini masih penting untuk dilakukan di banyak tempat di Indonesia, kecuali yang sudah zona merah. Di wilayah tersebut, karantina wilayah bisa dicoba untuk dilakukan,” ucapnya.

Riris memaparkan, ada dua jenis social distancing, yaitu moderate social distancing berupa penutupan sejumlah fasilitas umum dan melakukan aktivitas di rumah, dan maximum social distancing atau karantina wilayah. Pada kondisi karantina wilayah, hanya mobilitas logistik yang diperbolehkan.

“Ini penting  karena seperti yang kita ketahui fokus kita adalah mencoba menurunkan puncak outbreak atau flattening the curve,” imbuhnya.

Dalam jumpa pers yang berlangsung secara daring, Senin (30/3), ia memaparkan beberapa skenario penyebaran Covid-19 beserta beragam skenario intervensi. Tanpa adanya intevensi, durasi outbreak di suatu wilayah pandemi diperkirakan mencapai 32 hari, dengan puncaknya terjadi pada hari ke-14.

Jika moderate social distancing diterapkan sejak awal kemunculan outbreak, dampak yang ditimbulkan sebenarnya bisa cukup besar dan mampu menurunkan kurva secara signifikan. Dengan asumsi kapasitas deteksi sebesar 5 persen, skenario yang ia tampilkan menunjukkan bahwa reduksi kasus bisa mencapai 70 persen, meski dengan durasi outbreak yang lebih lama dan puncak outbreak baru terjadi pada hari ke-16.

“Kami mencoba memodelkan, kalau ada intervensi yang paling memungkinkan adalah social distancing. Di Indonesia sendiri, sejak kemunculan kasus pertama hingga muncul kebijakan social distancing ada delay sekitar 2 minggu,” paparnya.

Keterlambatan penerapan social distance, terangnya, memang bisa mereduksi kasus, namun jumlahnya relatif kecil yaitu sekitar 18 persen, dengan durasi outbreak selama 50 hari.

Di samping merekomendasikan penerapan kebijakan maximum social distancing atau karantina wilayah di daerah zona merah, pemerintah menurutnya juga perlu meningkatkan kapasitas skrining dan diagnosis minimal 10 kali lebih besar dari yang tersedia saat ini, serta meningkatkan kapasitas layanan kesehatan.

Dengan penerapan karantina wilayah dan kapasitas deteksi sebesar 50 persen, reduksi kasus bisa mencapai 77 persen dengan durasi outbreak selama 22 hari.

Peningkatan layanan ini di antaranya meliputi pembangunan fasilitas isolasi atau karantina non rumah sakit untuk memisahkan pasien yang tidak membutuhkan perawatan.

“Sebagian kasus tidak perlu layanan di rumah sakit, tapi harus diisolasi agar tidak menularkan. Perlu ada tempat karantina untuk memisahkan mereka dari masyarakat umum,” ungkapnya.

Selain itu, diperlukan juga peningkatan kapasitas rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien yang memerlukan perawatan intensif, dan memastikan kecukupan alat pelindung diri bagi tenaga medis.

“Ini yang paling urgen. Seperti yang kita tahu saat ini banyak isu terkait keterbatasan APD bagi para petugas medis,” ungkapnya.

Penulis: Gloria
Foto: CNN

Berita Terkait

  • Karantina Wilayah Perlu Diterapkan di Zona Merah Covid-19

    Monday,30 March 2020 - 21:34
  • Mini Lockdown Tidak Efektif di Daerah dengan Tingkat Penyebaran Covid-19 Tinggi

    Thursday,01 October 2020 - 15:21
  • Penerapan Biosekuriti Tiga Zona Dalam Peternakan

    Sunday,18 April 2021 - 7:00
  • Dokter RSA UGM Jelaskan Waktu Tepat Untuk Karantina Mandiri

    Thursday,27 August 2020 - 10:57
  • Cegah Varian Baru COVID-19 Masuk Indonesia, Kedatangan WNA Harus Dibatasi

    Tuesday,27 April 2021 - 20:17

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual