• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dokter Tirta Minta Masyarakat Tidak Jauhi Tenaga Medis atau Pasien Covid-19

Dokter Tirta Minta Masyarakat Tidak Jauhi Tenaga Medis atau Pasien Covid-19

  • 07 April 2020, 18:54 WIB
  • Oleh: Ika
  • 2666
  • PDF Version
Dokter Tirta Minta Masyarakat Tidak Jauhi Tenaga Medis atau Posien Covid-19
Dokter Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tirta yang sekaligus influencer meminta masyarakat untuk tidak menjauhi tenaga medis maupun pasien Covid-19.  

“Jangan ada stigma negatif pada tenaga kesehatan ataupun pasien Covid-19 karena orang kena Covid-19 itu bukan aib,” katanya dalam diskusi secara daring bertajuk “Bagaimana Bereaksi Sosial Lewat Sosial Media, Selasa (7/4).

Dalam diskusi yang diselenggarakan Satgas Covid-19 UGM dan tim HPU dalam rangka peningkatan keterampilan edukasi dan aksi sosial secara daring dalam penanganan Covid-19, dia menegaskan bahwa yang seharusnya dijauhi adalah virusnya bukan orangnya.  Dalam menanggapai fenomena ini, dia menjelaskan relawan termasuk agen yang memiliki peran penting guna meluruskan stigma negatif yang berkembang di masyarakat.

Menurutnya, relawan memegang peran strategis dalam memutus mata  rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar dan tepat seputar Covid-19, mulai dari apa itu covid, cara penularan, hingga cara pencegahannya.

“Jadi, relawan itu ada medis dan non medis. Relawan medis berjuang langsung dengan pasien dan relawan non medis berjuang di belakang dengan edukasi dan prevensi,” jelas alumnus FKKMK UGM ini.

Dalam mengedukasi masyarakat, disebutkan Tirta, relawan diharapkan dapat memahami karakteristik masyarakat terlebih dahulu. Misalnya, ketika berhadapan dengan masyarakat kelas menegah ke bawah seperti di terminal, pasar, TPA, dan lainnya dalam penyampaiannya menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal.  Hal tersebut berbeda saat berhadapan dengan masyarakat kelas menegah ke atas yang bisa disampaikan dengan lebih formal.

“Kalau kelas menengah ke atas pakai IG saja kelar. Kalau kelas menegah ke bawah harus didatengin dan diajari langsung. Ada contoh, seperti cara cuci tangan yang benar, pakai masker, cara batuk, dan lainnya,”tuturnya.

Tirta menyampaikan dalam bertugas mengedukasi masyarakat, relawan diharapkan bekerja berdasar data dari sumber terpercaya seperti WHO, CDC, Kemenkes, dan Dinkes. Edukasi yang bisa dilakukan antara lain terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS), physical distancing dan social distancing, hindari stigmatisasi tenaga kesehatan dan pasien Covid-19, tidak mudik, dan lainnya.

“Rumus menangani Covid ini adalah tidak takut, tapi waspada. Tidak meremehkan, tapi tenang,”tandasnya.

Dalam diskusi tersebut turut disampaikan cara berkomunikasi untuk aksi sosial di media sosial oleh Dr. Supriyati, dosen FKKMK UGM. Dia memaparkan terdapat sejumlah permasalahan yang biasanya terjadi saat berkomunikasi. Antara lain, pesan tidak sesuai dengan kebutuhan sasaran, pesan tidak diterima sesuai persepsi pengirim pesan, pesan yang disampaikan tidak terjamin kebenarannya, serta tidak memperhatikan empati.

“Gunakan komunikasi dengan empati dan pastikan timing-nya tepat,”terangnya.

Dia pun membagi sejumlah tips agar komunikasi yang dijalankan dapat berjalan secara efektif dan pesan bisa tersampaikan dengan baik. Salah satunya dengan menguasai materi atau pesan yang akan disampaikan. Selain itu, menerapkan keterampilan dasar komunikasi dengan baik seperti self discourse, mendengar, bertanya, keselarasan verbal dan non verbal.

Berikutnya, menumbuhkan empati dan membangun hubungan. Tidak kalah penting adalah bisa mendorong gerakan sosial.

“Pada prinsipnya, aksi sosial yang teman-teman lakukan sebagai relawan adalah melakukan pendidikan kesehatan dengan memberi informasi, mengedukasi dan memberdayakan masyaraka. Hal kecil yang kita lakukan bersama-sama dan konsisten akan menghasilkan perubahan besar,”ujarnya.

Penulis: Ika

Berita Terkait

  • Bantu Pasien Covid-19 Isoman, dr. Riyo Buka Jasa Konsultasi Gratis

    Thursday,15 July 2021 - 15:33
  • Dosen UGM Siapkan Ventilator Untuk Pasien Covid-19

    Tuesday,07 April 2020 - 12:27
  • RSA UGM Terima Bantuan APD dan Masker N95 dari PMI DIY

    Tuesday,05 May 2020 - 13:14
  • Mahasiswa Farmasi Serahkan APD ke Sejumlah Puskesmas di DIY

    Friday,17 April 2020 - 6:37
  • Konflik Dokter dan Pasien Wajib Gunakan Mediasi

    Monday,10 August 2015 - 12:20

Rilis Berita

  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika
  • Ova Emilia Terpilih sebagai Rektor UGM Periode 2022 – 2027 20 May 2022
    Tiga calon rektor UGM mengikuti tahapan Pemilihan dan Penetapan Rektor oleh Majelis Wali Amanat (
    Satria
  • Fakultas Teknik UGM Peroleh Predikat WBK Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani 20 May 2022
    Setelah dinyatakan sebagai Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2021, Faku
    Agung
  • STP UGM Raih Penghargaan Internasional 20 May 2022
    Universitas Gadja
    Gusti
  • Mahasiswa UGM Borong Medali dan Penghargaan dari Kompetisi Tingkat ASEAN 19 May 2022
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, kembali m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual