• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar Kebijakan Publik UGM Sebut Pemerintah Mesti Cepat Belajar Tangani Covid-19

Pakar Kebijakan Publik UGM Sebut Pemerintah Mesti Cepat Belajar Tangani Covid-19

  • 10 April 2020, 13:53 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5043
    Pakar Kebijakan Publik UGM Sebut Pemerintah Mesti Cepat Belajar Tangani Covid-19
Pakar Kebijakan Publik UGM, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, menyebutkan Indonesia harus belajar dengan cepat dalam menangani wabah Covid-19 di tanah air yang telah menginfeksi ribuan orang serta menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

“Dalam kondisi ini pemerintah perlu jadi fast learner,” tegasnya saat dihubungi Jumat (10/4).

Dia mengatakan pandemi Covid-19 merupakan bentuk bencana baru.  Belum ada preseden guna menanganai krisis ini sebelumnya.

Kendati begitu, pemerintah dapat belajar dari sejumlah negara yang dinilai berhasil dalam mengendalikan penyebaran wabah Covid-19. Misalnya dengan mengambil atau mengadopsi cara-cara penanganan virus corona yang dilakukan Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan.

“Ada semacam best practice dari negara-negara yang dianggap sukses dalam menangani virus corona,” kata Guru Besar FISIPOL UGM ini.

Menurutnya, pemerintah Indonesia ada keterlambatan dalam merespons Covid-19. Semestinya pemerintah bisa segera belajar dari kasus corona sebelumnya seperti SARS maupun MERS ataupun dari negara lain. Ada jeda waktu sejak kasus pertama muncul di Wuhan di akhir Desember 2019 hingga kasus pertama di tanah air pada Maret 2020 yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengantisipasi wabah Covid-19 sebelum masuk Indonesia.

Meskipun demikian, Erwan menilai saat ini pemerintah telah menunjukkan keseriusannya dalam menangani wabah Covid-19. Berbagai kebijakan dan peraturan dikeluarkan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

“Pemerintah sudah terlihat meningkatkan upaya menangani pandemi ini. Terakhir mengeluarkan Perpu No. 1 Tahun 2020 dengan berbagai kebijakan turunannya termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih luas,”paparnya.

Selain itu, komitmen pemerintah juga terlihat dari pengalokasian anggaran dana kesehatan unuk pemenuhan kebutuhan APD, reagen, ventilator, pengadaan tes kit berskala besar, serta peralatan kesehatan lainnya. Selain itu, upaya membentuk jejaring pengaman sosial (social safety net)  bagi kelompok-kelompok masyarakat yang tidak memiliki penghasilan rutin. Upaya lain juga dilakukan untuk membantu sektor usaha dengan kebijakan fiskal serta pemulihan ekonomi nasional.

“Komitmen pemerintah dalam penanganan Covid-19 semakin hari lebih serius untuk mencecegah penyebaran virus agar tidak menjadi lebih besar,”tuturnya.

Lebih lanjut Erwan menyinggung terkait kebijakan tidak melarang mudik, tetapi mengimbau publik untuk tidak mudik yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan yang ditetapkan terlihat setengah hati, namun menurutnya ada semacam kebijakan yang ditujukan untuk menyelamatan dua hal sekaligus.

Di satu sisi, pemerintah ingin menyelamatkan warga negaranya dari wabah Covid-19. Namun, disisi lainnya, pemerintah juga ingin menyelamatkan perekonomian masyarakat.

“Kalau lock down implikasinya itu sangat luar biasa, ekonomi bisa kolaps. Karenanya, pemerintah berikan koridor bagaimana bisa tetap selamat dengan pembatasan sosial, namun masih memberi ruang gerak bagi masyarakat,”paparnya.

Penulis: Ika 

 

Berita Terkait

  • Draft RUU Pelayanan Publik Perlu Ditinjau Ulang

    Friday,18 January 2008 - 8:11
  • Pakar UGM: Perlu Koordinasi Fleksibel Pusat-Daerah Tangani Covid-19

    Tuesday,14 April 2020 - 12:30
  • Mengulik Kebijakan Publik Dalam Penanggulangan Covid-19 di Tanah Air

    Thursday,30 July 2020 - 15:33
  • Riset PolGoV UGM Ungkap Sinisme Publik Pada Pemerintah Dalam Tangani Covid-19

    Monday,01 June 2020 - 14:12
  • Mengulik Kebijakan Publik Dalam Penanggulangan Covid-19 di Tanah Air

    Thursday,30 July 2020 - 15:22

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual