Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Recognition and Mentoring Program IPB, Rabu (5/5) menggelar workshop bertajuk “One-Day Technopreunership†di ruang Balai Pertemuan UGM. Workshop dibuka Direktur Kemahasiswaan UGM Drs. Haryanto, MS.i, diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.
Sejumlah pembicara hadir, diantaranya Dr. Ono Suparno (IPB) yang mengurai panjang lebar tentang RAMP Indonesia serta makalah bertajuk “Validasi Ide dan Penilaian Peluangâ€, Ir. Ibnu Wahid, MT yang mengupas tentang Technopreunership, Ir. M. Nurcahyanto, M.Sc., Ph.D tentang “Pengembangan Teknologiâ€, Dr. Harsoyo mengkaji “Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)â€, Ir. Susetyo Hario Putero “Pembentukan Tim Usaha dan Model Usahaâ€, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Sc “Penyusunan Rencana Bisnis (Bussiness Plan) dan Muhammad Munif Ridwan mengupas “Pembiayaan Usaha Berbasis Teknologiâ€.
“Konon katanya rezeki itu ada 20, satu dibagikan kepada pegawai-pegawai, dan konon kabarnya lagi yang 19 dibagikan untuk orang-orang enterpreunership. Oleh karena itu berbahagialah orang-orang yang menekuni bidang ini,†ujar Sentot Haryanto saat membuka workshop.
Mengutip pendapat Direktur Utama Bank Mandiri, Sentot Haryanto menyatakan bahwa modal utama enterpreunership adalah intelektual. “Jadi seperti di workshop Wirausahamuda Mandiri kemarin, bahwa modal enterpreunership adalah intelektual dan jangan diartikan enterpreunership sebagai aktivitas jualan atau berbelanja disebuah perusahaan,†jelasnya.
Namun, kata Sentot, lebih dari itu. Enterpreunership menuntut soft skill, leadership, komunikasi yang baik, keberanian mengambil resiko dan time manajemen serta inovasi dan kreativitas.
“Soft skill atau human capital, terdapat self confidence didalamnya. Sebagai contoh, hampir di setiap seminar, baris kursi depan selalu kosong. Padahal kan bisa ditanyakan ke panitia, ada tamu pejabat yang datang tidak? Oh kalau tidak, ya mestinya kursi depan ini diisi. Kenapa, senantiasa mesti didorong-dorong duduk depan. Ini contoh kongkrit terkait self confidence itu,†tambah dosen Fakultas Psikologi UGM ini.
Hal senada disampaikan Ibnu Wahid. Menurutnya, selain memiliki visi yang jelas, ciri-ciri wirausahawan adalah seorang yang rajin, hard working, hard thinking, kreatif, inovatif dan responsif.
“Ia adalah seorang yang cepat tanggap, disamping itu memiliki keberanian (courage) mengambil resiko dan mengambil keputusan tepat dengan perhitungan yang cermat,†ungkap Ibnu.
Dengan jeli, kata Ibnu, ciri wirausahawan adalah seorang mampu memanfaatkan dan mencipta peluang dengan manajemen yang baik. Ia juga kooperatif, mampu membentuk asosiasi sebagai jaringan kerjasama antar sesama (compelemtary advantage).
“Melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, dan selalu berkeinginan memperbaharui secara terus menerus untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik lagi,†tandas dosen Teknologi Industri Pertanian UGM ini. (Humas UGM)